Megawati-Sultan Cuma Pemimpin Simbolik
Kemampuan Memimpin Pemerintah dan Negara Masih Diragukan
Kamis, 29 Januari 2009 – 15:34 WIB
JAKARTA - Pengamat Politik dari Universitas Paramadhina, Bima Ariya Sugiharto mengatakan pasangan Megawati Soekarnoputri-Sri Sultan Hamangku Buwono X hanya pemimpin simbolik. Jika terpilih jadi presiden dan wapres, keduanya tidak punya kemampuan memecahkan permasalahan bangsa ini.
“Baik Megawati maupun Sultan adalah pemimpin simbolik. Megawati menyimbolkan dirinya sebagai putri Soekarno, sementara Sultan adalah symbol dari kerajaan Jawa,” ujar Bima ketika dihubungi wartawan, Kamis (29/1).
Baca Juga:
Keduanya lanjut Bima tidak memiliki jejak rekam yang bisa dibanggakan dan tidak pula punya kapasitas menyelesaikan permasalahan sesuai kewenangannya jika memimpin. “Megawati selama menjadi presiden tidak ada track record yang bisa dibanggakan. Sultan pun demikian, menjadi raja dan gubernur saja tidak bisa mengangkat taraf kehidupan ekonomi dan sosial masyarakat Yogyakarta,” tegas Bima.
Oleh karena itu, lanjut Bima, jika pasangan itu terpilih maka bangsa Indonesia sulit untuk berubah. “Megawati di 2004 saja bisa dikatakan tidak mampu memecahkan berbagai permasalahan saat itu, apalagi ke depan. Sultan pun demikian,”tegasnya.
JAKARTA - Pengamat Politik dari Universitas Paramadhina, Bima Ariya Sugiharto mengatakan pasangan Megawati Soekarnoputri-Sri Sultan Hamangku Buwono
BERITA TERKAIT
- Berikut Santri dan Pesantren Inspiratif Peraih Penghargaan Santry Of The Year 2024
- Inovasi Membangun Negeri 2024: Apresiasi bagi Pemda dan Perusahaan Visioner
- Tangani Masalah Lingkungan, LPPM Trisakti Jalin Kerja sama dengan PKK
- Ribuan PPPK 2021 & 2022 Belum Terima Kenaikan Gaji Berkala, PermenPANRB 7/2023 Tumpul
- KemenPAN-RB Sebut Pengangkatan ASN Paruh Waktu ke PPPK Tanpa Tes, Tahun Ini
- Cek Kesiapan Peparnas XVII 2024 Solo Raya, Nana Sudjana Tinjau Sejumlah Venue