Megawati Turun Tangan, Kisruh soal Risma Terselesaikan
Larang Risma Mundur, Whisnu Diminta Bantu
jpnn.com - SURABAYA - Warga Surabaya boleh berharap kotanya kembali membangun dengan suasana damai. Sebab, konflik selama sebulan terakhir yang terkait dengan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini yang menyatakan ingin mundur dan wakilnya, Whisnu Sakti Buana, boleh dibilang berakhir.
Titik terang penyelesaian konflik itu diperoleh dalam sebuah pertemuan Risma dan Whisnu serta sejumlah pengurus DPP PDIP di ruang VIP Bandara Juanda Sabtu (1/3). Dari DPP PDIP, pengurus yang hadir, antara lain, Ketua Umum Megawati Soekarnoputri dan Wasekjen Hasto Kristianto. Gubernur DKI Jakarta Jokowi juga hadir.
Seusai acara itu, dibacakan pernyataan dari DPP oleh Hasto. Isinya, pertama, pernyataan bahwa Mega secara resmi melarang Risma mundur. “Karena kalaupun terus seperti ini, maka yang dirugikan adalah rakyat Surabaya. Energi yang ada sebaiknya digunakan untuk fokus berpikir dan bekerja untuk rakyat,” tuturnya.
Hasto menjelaskan, Mega sudah memanggil Risma dan Whisnu ke rumahnya pada 23 Februari lalu. “Intinya, Ibu Risma sudah setuju untuk melakukan perintah ketua umum partai untuk tidak mundur. Kami juga meminta Whisnu untuk sekuat tenaga membantu wali kota sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya,” jelasnya.
DPP juga menyatakan bahwa sudah tidak ada permasalahan terkait dengan prosedur pemilihan Wawali. Sebelumnya, Risma maupun sebagian anggota panitia pemilihan DPRD Surabaya meragukan keabsahan pemilihan Wawali meski SK Mendagri sudah turun. “Artinya, secara hukum sudah tidak ada masalah,” ucap Hasto.
Selain itu, Hasto menegaskan, DPP memandang masih ada kaitan antara konflik tersebut dan tahun politik. “Ada sejumlah orang yang ingin membuat perpecahan. Ini yang harus disikapi,” tandasnya. Seharusnya, terang dia, tahun politik disikapi sebagai tahun istimewa bagi rakyat untuk memilih pemimpin yang baik.
Di tempat yang sama Mega juga memberikan pernyataan yang terkait dengan konflik Risma. “Saya kira apa yang disampaikan Wasekjen (soal konflik Risma) sudah jelas,” papar Mega.
Menurut dia, sebenarnya tidak ada masalah apa-apa di balik konflik tersebut. “Cuma kadang media memang, apa itu istilahnya, suka nggoreng. Tapi tidak apa-apa. Kalau tidak gitu, suasana jadi tidak hangat,” ujar Mega dengan nada jenaka. “Jangan-jangan saya ngajak Mas Jokowi ke sini juga mau digoreng apa gitu,” katanya.
SURABAYA - Warga Surabaya boleh berharap kotanya kembali membangun dengan suasana damai. Sebab, konflik selama sebulan terakhir yang terkait dengan
- Pemberedelan Pameran Lukisan Pernah Bikin Yos Suprapto Kaya Raya, Begini Ceritanya
- Cuaca Hari Ini, Sebagian Wilayah Besar di Indonesia Berpotensi Hujan & Angin Kencang
- Ingat Janji Pemerintah, Saleh: Jangan Ada PHK di Sritex
- Prakiraan Cuaca Hari Ini: Hujan di Sebagian Besar Wilayah Indonesia
- 5 Berita Terpopuler: Info Terbaru dari BKN soal PPPK Tahap 1, Tolong Jangan Diabaikan
- AKBP Christian Kadang Bakal Proses Anak Buah yang Lalai Gunakan Senpi