Megawati Turun Tangan, Kisruh soal Risma Terselesaikan

Larang Risma Mundur, Whisnu Diminta Bantu

Megawati Turun Tangan, Kisruh soal Risma Terselesaikan
Megawati Turun Tangan, Kisruh soal Risma Terselesaikan

Padahal, alasannya sederhana. “Mas Jokowi Sabtu (1/3) libur? Dijawab iya, saya libur. Kalau gitu, ikut saya mau? Karena Mas Jokowi bisa ikut, ya saya ajak saja," imbuh Mega.

Selain itu, sambil menepuk paha Risma yang duduk di sebelah kanannya, Mega menyatakan sudah bicara panjang lebar soal konflik wali kota Surabaya. “Pesan saya, agar yang diutamakan adalah kepentingan rakyat Surabaya,” terangnya.

Dikatakan Mega, dirinya juga menguatkan Risma. “Saya katakan kepada Mbak Risma bahwa menjadi pemimpin itu harus siap dengan goyangan dan tekanan. Apalagi jadi wali kota Surabaya,” tuturnya.

Setelah Mega berbicara, Hasto menawarkan kesempatan kepada Risma maupun Whisnu untuk bicara. Seolah sepakat, keduanya menggeleng. Lalu, jumpa pers yang berlangsung hanya sekitar 15 menit tersebut pun berakhir.

Dalam pertemuan kemarin Risma terlihat cukup banyak tertawa. Entah kepada jurnalis maupun Whisnu atau Mega. Bahkan, Whisnu sempat berbisik-bisik kepada Risma di tengah jumpa pers.

Hasto sendiri kemudian mengatakan bahwa Surabaya menjadi salah satu kota paling penting bagi PDIP. “Karena dulu jadinya Ibu Mega sebagai ketua umum DPP PDIP bermula dari Surabaya. Ketika dalam kongres luar biasa, secara de facto, Ibu Mega resmi menjadi pemimpin PDI saat itu,” terangnya.

Setelah itu, rombongan Mega datang ke kampus II Universitas Surabaya (Ubaya) di Jalan Tenggilis. Mega maupun Jokowi diplot sebagai pembicara mata kuliah umum dengan tema Memperkukuh Ke-Bhinneka Tunggal Ika-an Indonesia dari Primordial ke Sipil Politik di gedung Perpustakaan Ubaya lantai VI. (ano/kus/c11/agm)

SURABAYA - Warga Surabaya boleh berharap kotanya kembali membangun dengan suasana damai. Sebab, konflik selama sebulan terakhir yang terkait dengan


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News