Megawati Yakini Pancasila Laku di Luar Negeri
Kamis, 19 Mei 2011 – 01:01 WIB
JAKARTA - Presiden kelima RI, Megawati Soekarnoputri, menyatakan keyakinannya bahwa Pancasila yang menjadi dasar negara Indonesia bisa diterapkan di negara lain. Pasalnya, Pancasila bisa menjadi ideologi multibudaya.
Hal itu disampaikan Megawati saat tampil sebagai pembicara kunci (keynote speaker) pada 1st World Cultural Forum (WFC) di Suzhou, China, Rabu (18/5), sebagaimana dituturkan Wakil Sekjen PDIP Hasto Kristianti melalui surat elektronik (email) ke JPNN. Hasto yang turut menyertai lawatan Megawati ke China, mengatakan, Ketua Umum PDIP itu ke dalam pidatonya menyarankan bahwa prinsip-prinsip dasar Pancasila dapat sepenuhnya dipertimbangkan dan diadopsi negara lain.
“Saya sangat menyarankan bahwa prinsip-prinsip dasar Pancasila dapat sepenuhnya dipertimbangkan dan diadopsi, di mana kemanusiaan, keadilan sosial dan persaudaraan di antara bangsa-bangsa adalah nilai-nilai utama untuk membangun dunia baru dan untuk memastikan perdamaian dunia, keadilan sosial dan kemakmuran rakyat,” ujar Hasto mengutip pidato Megawati yang disampaikan dalam Bahasa Inggris.
Di depan audiens yang datang dari berbagai negara, Megawati juga membanggakan Pancasila yang sangat menekankan titik-titik kesamaan dalam praktik sosial. “Kami sangat beruntung Bung Karno telah merumuskan Pancasila dari jantung budaya Indonesia dan ini telah menjadi landasan dasar Bangsa Indonesia,” jelasnya. “Saat kita menuju dialog multikultural, maka pemikiran pendiri negara Indonesia, Soekarno, sangat relevan untuk bisa dipahami,” imbuhnya.
JAKARTA - Presiden kelima RI, Megawati Soekarnoputri, menyatakan keyakinannya bahwa Pancasila yang menjadi dasar negara Indonesia bisa diterapkan
BERITA TERKAIT
- Riyono Komisi IV: Kenaikan PPN Bertentangan dengan Spirit Ekonomi Pancasila
- Legislator Golkar Minta Pemerintah Tolak Investasi Starlink, Ini Alasannya
- KPK Didesak Dalami Info Pertemuan Abdul Gani Kasuba dan Anak Komisaris Mineral Trobos
- Kutuk Aksi Carok di Sampang, Kiai Nasih Dorong Proses Hukum yang Cepat
- Pj Gubernur Sumut Jajaki Kerja Sama Pendidikan dan Perdagangan dengan Jepang
- Forum Kiai Jakarta Sebut Pernyataan Suswono Bukan Penistaan Nabi Muhammad