Mei-Juli Waspadai Gejolak Harga Beras
Panen Berakhir, Dekati Lebaran
Selasa, 29 Maret 2011 – 09:53 WIB
JAKARTA - Tren gejolak harga beras pada pertengahan tahun diprediksi bakal terulang pada 2011. Kekhawatiran terbesar terjadi jika lonjakan harga beras di atas 30 persen dari kondisi saat ini akibat selesainya masa panen dan inflasi menjelang Lebaran pada Juli dan Agustus. Prediksi kenaikan harga beras pada pertengahan 2011 juga terkait dengan Ramadan dan Lebaran yang jatuh pada bulan Agustus. Seperti tahun-tahun sebelumnya, harga pada saat itu selalu naik seiring dengan meningkatnya laju inflasi. "Pemerintah harus melindungi kaum miskin, di sisi lain juga harus menjaga kepentingan petani. Jadi harus ada manajemen dua sisi," ungkapnya.
Pengamat ekonomi pertanian Bustanul Arifin mengatakan, gejolak harga beras bisa terjadi setelah masa panen selesai pada April nanti. Karena itu, dia memprediksi harga mulai naik pada Mei dan berlanjut hingga Juli. Perkiraan itu selaras dengan tren pergerakan harga tahunan yang menunjukkan kenaikan harga beras pada pertengahan atau memasuki musim kemarau. Kalau target serapan Bulog tidak tercapai dan stok pangan kecil, maka harga mulai melonjak.
Baca Juga:
"Kalau di bawah 30 persen masih manageable. Yang mengkhawatirkan adalah jika kenaikan harga lebih tinggi dari 30 persen," kata dia saat round table discussion dan workshop International NGO Forum on Indonesian Development kemarin (28/3).
Baca Juga:
JAKARTA - Tren gejolak harga beras pada pertengahan tahun diprediksi bakal terulang pada 2011. Kekhawatiran terbesar terjadi jika lonjakan harga
BERITA TERKAIT
- Mendag Budi Santoso Apresiasi Gerak Cepat Pertamina Menyegel SPBU Nakal di Sleman
- Optimalisasi MCP untuk Kemajuan Sektor Maritim Nasional, BKI Gelar FGD
- Saham TLKM Anjlok, Telkom Butuh Penyegaran & Strategi Baru
- Startup Lokal Buktikan Keunggulan di Startup4Industry 2024
- Demi Keberlangsungan UMKM, Tarif PPh Seharusnya Diturunkan, Bukan Naik!
- Kunjungi Desa Tertinggal di Serang, Mendes PDT Yandri Susanto Mengaku Miris