Mei-Juli Waspadai Gejolak Harga Beras

Panen Berakhir, Dekati Lebaran

Mei-Juli Waspadai Gejolak Harga Beras
Mei-Juli Waspadai Gejolak Harga Beras
Kenaikan harga juga diprediksi bukan karena faktor kekurangan beras, melainkan manajemen stok di kalangan produsen, khususnya peran Bulog. Dia menegaskan, Bulog memang hanya memegang stok sekitar 7-8 persen, tapi bisa sangat berperan dalam mengendalikan harga. Karena itu, keputusan untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri harus diambil secara cepat, termasuk impor.  "Kalau memang diputuskan impor, harus direncanakan mulai sekarang. Jangan mendadak," urainya.

Wakil Menteri Perdagangan Mahendra Siregar mengakui bahwa langkah antisipasi setelah panen berakhir memang perlu. Salah satunya adalah melakukan pembelian dengan sebaik-baiknya, sehingga bisa mencapai target kebutuhan stok. Begitu juga dengan impor, pihaknya akan mengambil keputusan berdasar perkembangan terlebih dulu.

"Lonjakan harga pada 2011 lebih disebabkan faktor fisik. Memang harus lebih antisipatif dalam hal produksi, perubahan iklim, serta gejolak energi di kawasan tertentu. Untuk komoditas beras, yang terpenting adalah pengamanan cadangan beras Bulog," tandasnya. (res/fat)

JAKARTA - Tren gejolak harga beras pada pertengahan tahun diprediksi bakal terulang pada 2011. Kekhawatiran terbesar terjadi jika lonjakan harga


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News