Mei-Juli Waspadai Gejolak Harga Beras
Panen Berakhir, Dekati Lebaran
Selasa, 29 Maret 2011 – 09:53 WIB
Kenaikan harga juga diprediksi bukan karena faktor kekurangan beras, melainkan manajemen stok di kalangan produsen, khususnya peran Bulog. Dia menegaskan, Bulog memang hanya memegang stok sekitar 7-8 persen, tapi bisa sangat berperan dalam mengendalikan harga. Karena itu, keputusan untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri harus diambil secara cepat, termasuk impor. "Kalau memang diputuskan impor, harus direncanakan mulai sekarang. Jangan mendadak," urainya.
Baca Juga:
Wakil Menteri Perdagangan Mahendra Siregar mengakui bahwa langkah antisipasi setelah panen berakhir memang perlu. Salah satunya adalah melakukan pembelian dengan sebaik-baiknya, sehingga bisa mencapai target kebutuhan stok. Begitu juga dengan impor, pihaknya akan mengambil keputusan berdasar perkembangan terlebih dulu.
"Lonjakan harga pada 2011 lebih disebabkan faktor fisik. Memang harus lebih antisipatif dalam hal produksi, perubahan iklim, serta gejolak energi di kawasan tertentu. Untuk komoditas beras, yang terpenting adalah pengamanan cadangan beras Bulog," tandasnya. (res/fat)
JAKARTA - Tren gejolak harga beras pada pertengahan tahun diprediksi bakal terulang pada 2011. Kekhawatiran terbesar terjadi jika lonjakan harga
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Harga Minyakita Tak Naik di Semua Daerah, Ah Masa?
- Dukung Industri dalam Negeri, Bea Cukai Beri Izin Fasilitas PLB ke Perusahaan Ini
- Gandeng LAPI ITB, Pertamina Patra Niaga Gerak Cepat Investigasi Kualitas Pertamax
- Mendag Klaim Harga Minyakita Bakal Turun Pekan Ini
- Mendag Budi Santoso Apresiasi Gerak Cepat Pertamina Menyegel SPBU Nakal di Sleman
- Optimalisasi MCP untuk Kemajuan Sektor Maritim Nasional, BKI Gelar FGD