Meikarta
Oleh: Dhimam Abror Djuraid
![Meikarta](https://cloud.jpnn.com/photo/arsip/watermark/2020/12/15/meikarta-foto-meikarta-64.jpg)
jpnn.com - Meikarta menjadi pembicaraan publik karena pembangunannya mangkrak.
Sejak digarap pada 2016, proyek ini akan menjadi kota mandiri dan modern dengan berbagai fasilitas yang lengkap.
Iklan yang ditawarkan menggambarkan suasana yang menyeramkan di luar sana, dan kemudian diakhiri dengan narasi ‘’bawa aku pergi dari sini’’.
Meikarta menjanjikan harapan untuk pergi dari segala kesulitan dan kesemrawutan itu.
Iklan ini berhasil menarik minat ribuan konsumen.
Akan tetapi, enam tahun berselang, Meikarta tidak dihuni manusia, tetapi dipenuhi tanaman liar yang menutupi hampir seluruh lahan.
Fenomena Meikarta adalah sindiran, kalau bukan tamparan, terhadap layanan publik pemerintah.
Ketika publik tidak percaya bahwa pemerintah bisa menyediakan layanan publik yang dibutuhkan, maka publik akan mencari alternatif dari pihak swasta.
Fenomena Meikarta adalah sindiran, kalau bukan tamparan, terhadap layanan publik pemerintah.
- Perluas Jangkauan, Pemerintah Diminta Gencarkan Sosialisasi Cek Kesehatan Gratis
- Aktivis 98 ITB Khalid Zabidi: Dasco, Pimpinan DPR yang Aspiratif dan Proaktif
- Ormas di Depok, Kontrol Sosial atau Kekuatan Dekstruktif?
- Kebijakan Terbaru Pemerintah untuk ASN Guru, Dosen & Tendik, Karier Moncer
- Wamenkum Harap Iwakum dengan Badan Hukumnya Kritis Terhadap Pemerintah
- Lihat, Bakamla RI Kembali Tangkap Ballpress Ilegal