Melacak Jejak Untung, Terduga Teroris yang Tewas Mencurigakan di Tangan Densus 88

Lama Tak Pulang Kampung, Sekali Pulang Bawa Tujuh Anak

Melacak Jejak Untung, Terduga Teroris yang Tewas Mencurigakan di Tangan Densus 88
SEPI: Rumah Untung di Banyu Urip Kidul, Surabaya, kemarin 14/6).Foto : Angger Bondan / Jawa Pos
Menurut dia, kadang Untung datang dengan istrinya yang disebut bernama Nunur. Usia Nunur diperkirakan 38 tahun. Sepengetahuan Supiyah, Untung dan Nunur dikaruniahi tujuh anak. Lima anak laki-laki dan dua perempuan. Anak sulung disebut telah duduk di bangku SMA, sedangkan anak terkecil sekitar 1,5 tahun. "Meski masih kecil, anak-anak perempuan Mas Untung sudah dijilbabi," ujarnya.

Nunur selama ini dikenal berpenampilan dengan jilbab panjang tapi tidak mengenakan cadar. "Kalau Mas Untung, terakhir ketemu, ya tidak jenggoten kayak teroris gitu," ungkap perempuan yang bekerja sebagai buruh pabrik itu.

Supiyah menyatakan, sejak pagi buta (kemarin) Musijah meninggalkan rumah. "Selepas salat Subuh tadi Mbah Jah pamit hendak pergi. Saya tanya, dijawab, mbuh sak kuate sikilku (entahlah, sekuat kaki melangkah)," ujar Supiyah. Dia menduga nenek 64 tahun tersebut pergi ke kampung halamannya di Ponorogo.

Setelah koran ini menyatakan bahwa Untung tewas seusai ditangkap tim Densus 88 Antiteror dan dimakamkan di Bandung, Supiyah menduga kuat Musijah pergi ke Kota Kembang itu. "Kalau benar ke sana (Bandung), kasihan Mbah Jah, wis sepuh," terangnya.

Tewasnya Untung Budi Santoso alias Khaidir, terduga teroris yang ditangkap Densus 88 pada Senin lalu (13/6), masih menyisakan pertanyaan: dia disiksa

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News