Melacak Jejak Untung, Terduga Teroris yang Tewas Mencurigakan di Tangan Densus 88
Lama Tak Pulang Kampung, Sekali Pulang Bawa Tujuh Anak
Rabu, 15 Juni 2011 – 08:08 WIB

SEPI: Rumah Untung di Banyu Urip Kidul, Surabaya, kemarin 14/6).Foto : Angger Bondan / Jawa Pos
Menurut dia, kadang Untung datang dengan istrinya yang disebut bernama Nunur. Usia Nunur diperkirakan 38 tahun. Sepengetahuan Supiyah, Untung dan Nunur dikaruniahi tujuh anak. Lima anak laki-laki dan dua perempuan. Anak sulung disebut telah duduk di bangku SMA, sedangkan anak terkecil sekitar 1,5 tahun. "Meski masih kecil, anak-anak perempuan Mas Untung sudah dijilbabi," ujarnya.
Nunur selama ini dikenal berpenampilan dengan jilbab panjang tapi tidak mengenakan cadar. "Kalau Mas Untung, terakhir ketemu, ya tidak jenggoten kayak teroris gitu," ungkap perempuan yang bekerja sebagai buruh pabrik itu.
Supiyah menyatakan, sejak pagi buta (kemarin) Musijah meninggalkan rumah. "Selepas salat Subuh tadi Mbah Jah pamit hendak pergi. Saya tanya, dijawab, mbuh sak kuate sikilku (entahlah, sekuat kaki melangkah)," ujar Supiyah. Dia menduga nenek 64 tahun tersebut pergi ke kampung halamannya di Ponorogo.
Setelah koran ini menyatakan bahwa Untung tewas seusai ditangkap tim Densus 88 Antiteror dan dimakamkan di Bandung, Supiyah menduga kuat Musijah pergi ke Kota Kembang itu. "Kalau benar ke sana (Bandung), kasihan Mbah Jah, wis sepuh," terangnya.
Tewasnya Untung Budi Santoso alias Khaidir, terduga teroris yang ditangkap Densus 88 pada Senin lalu (13/6), masih menyisakan pertanyaan: dia disiksa
BERITA TERKAIT
- Inilah Rangkaian Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Semarak Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Sang Puspa Dunia Hiburan, Diusir saat Demam Malaria, Senantiasa Dekat Penguasa Istana
- Musala Al-Kautsar di Tepi Musi, Destinasi Wisata Religi Warisan Keturunan Wali
- Saat Hati Bhayangkara Sentuh Kalbu Yatim Piatu di Indragiri Hulu
- Kontroversi Rencana Penamaan Jalan Pramoedya Ananta Toer, Apresiasi Terhalang Stigma Kiri