Melacak Jejak Untung, Terduga Teroris yang Tewas Mencurigakan di Tangan Densus 88
Lama Tak Pulang Kampung, Sekali Pulang Bawa Tujuh Anak
Rabu, 15 Juni 2011 – 08:08 WIB
Salman, 33, warga lain, sangat tidak rela dengan meninggalnya Untung setelah ditangkap Densus 88 Mabes Polri. Sebab, sebelum ditangkap Untung tampak sehat dan tidak memiliki gejala kelainan apa pun pada fisiknya.
"Cara menangkapnya saja tidak etis, tanpa surat penangkapan. Bahkan, istri Untung ditinggal begitu saja tanpa diberi tahu mau dibawa ke mana suaminya. Eh, ternyata malah pulang hanya jenazahnya," katanya kesal.
Penjelasan bahwa kematian Untung akibat penyakit jantung disampaikan oleh dokter dari RS Kramat Jati, Jakarta Timur. Hal ini disampaikan Kepala Desa Cingcin Muhammad Soleh. Dia mengatakan, keluarga Untung sudah pasrah dengan penjelasan dokter sehingga almarhum sekaligus dibawa pulang untuk segera dimakamkan di TPU Sindangwargi, Kampung Babakan Arwah, RW 22 Desa Cingcin yang tidak jauh dari Kampung Sukarame.
Di rumah mertuanya, jenazah Untung disambut kesedihan mendalam karena harus meninggalkan tujuh anaknya. Belum termasuk anak yang masih dikandung Nunur yang berusia 5 bulan. Jenazah yang sudah dikafani tersebut dikebumikan sekitar pukul 13.30. Bersamaan kedatangan ibu kandung Untung Budi Santoso, Musijah yang asli Surabaya. (apt/jpnn/c2/kum)
Tewasnya Untung Budi Santoso alias Khaidir, terduga teroris yang ditangkap Densus 88 pada Senin lalu (13/6), masih menyisakan pertanyaan: dia disiksa
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408