Melahap Sirkuit Sepang dengan Ducati MotoX2
Standing di Trek Lurus, Satu Tangan di Tikungan
Rabu, 22 Oktober 2008 – 11:28 WIB

Persiapan sebelum peserta Marlboro Red Racing X2 diajak ngebut di Sirkuit Sepang.
Randy mengingatkan bahwa faktor keselamatan menjadi perhatian serius dalam program MotoX2 ini. Karena itu, peserta harus tunduk pada regulasi. Termasuk tentang ’’kewajiban’’ memegang besi di depan pembalap tadi. Sekecil saja kecerobohan bakal berakibat fatal. Selain harus terus berpegangan, penumpang juga harus mengikuti gerak pembalap. Ketika motor belok ke kanan, sang pembalap selalu memiringkan tubuhnya ke arah yang sama. Nah, penumpang di belakang pun harus mengikuti gerakan tersebut. Demikian juga bila motor berbelok ke arah sebaliknya. ’’Usahakan untuk selalu mengikuti ke mana gerak tubuh pembalap,’’ kata Randy.
Baca Juga:
Setelah satu persatu peserta dibriefing, saat yang dinantikan pun tiba. Dua motor Ducati dikeluarkan dari paddock. Kemudian Randy dan Vitto melakukan pemanasan. Suara tarikan gas meraung-raung memekikkan telinga. Sejurus kemudian, dua motor itu melesat di lintasan. Randy dan Vitto melahap tiga lap untuk pemanasan. Setelah itu, program MotoX2 pun dimulai.
Setiap sesi diikuti dua peserta, satu orang dibonceng Randy, seorang lainnya bersama Vitto. Begitu peserta naik ke boncengan, motor langsung digeber. Setiap sesi berlangsung dua lap. Untuk menyelesaikan satu sesi memakan waktu sekitar lima menit. Setelah enam sesi, dua pembalap pun beristirahat. ’’Kita mulai 20 menit lagi,’’ kata Victoria, petugas dari tim Ducati.
Ketika kedua pembalap beristirahat, teknisi Ducati memeriksa kembali motor mereka. Beberapa bagian di motor tersebut diperiksa ulang. Usai break, MotoX2 dimulai lagi. Pada sesi kedua inilah Jawa Pos turun ke lintasan dan dibonceng Randy.
Begitu pantat menempel di tempat duduk, Randy langsung menarik gas. Tubuh terasa tertarik ke belakang. Semakin lama, tarikan gas dan laju motor kian kencang. Pegangan di besi semakin erat.
Setelah itu, motor bersiap melintasi tikungan pertama ke arah kanan. Randy mengurangi tarikan gas. Hal itu membuat tubuh Jawa Pos tertarik ke depan. Randy menggerak-gerakkan punggungnya, isyarat bahwa Jawa Pos harus kembali ke posisi semula. Ketika belok ke kanan, tubuh Randy pun miring ke arah yang sama. Tingkat kemiringannya sekitar 50 derajat. Motor terasa nyaris menyentuh aspal.
Lepas dari tikungan, Randy kembali menggeber motornya. Beberapa kali dia menggerakkan badan, meminta Jawa Pos untuk mengikuti kemana arah tubuhnya dan menjaga jarak. Motor pun melaju lebih cepat. Di tikungan berikutnya, Randy hanya menggunakan satu tangan di kemudi. Tangan kirinya membetulkan posisi kaki Jawa Pos. Dia menekan kaki kiri Jawa Pos untuk selalu menempel di pantatnya.
NONTON langsung balapan MotoGP memang istimewa. Tapi, merasakan langsung kecepatan motornya jauh lebih istimewa. Wartawan Jawa Pos Candra Wahyudi
BERITA TERKAIT
- Piala Raja, Real Madrid Melaju ke Final Setelah Menundukkan Sociedad
- El Clasico atau Derbi Madrid di Final Copa Del Rey?
- Alex Marquez Rebut Puncak Klasemen MotoGP 2025, Fermin Fokus Seri Qatar
- MotoGP 2025: Perasaan Campur Aduk Ducati Melihat Performa Marquez dan Bagnaia
- Cedera Pergelangan Kaki, Erling Haaland Bakal Absen Memperkuat Manchester City
- Ancelotti Sebut Mbappe Punya Kesempatan Menyamai Rekor Ronaldo di Real Madrid