Melahirkan di Pengungsian

Melahirkan di Pengungsian
Melahirkan di Pengungsian
KARAWANG-Maksud memanjakan kelahiran buah hati dengan seabrek perlengkapan bayi ternyata tinggal mimpi. Perlengkapan untuk persiapan melahirkan buah hatinya tidak sempat dilakukan karena terlanjur datangnya banjir.

Dalam situasi dan kondisi hidup di pengungsian sibuah hati memaksa harus melihat dunia. Seperti dialami Tasa, seorang ibu yang melahirkan bayinya di tempat pengungsian.

Dibantu dengan bidan desa, warga Kelurahan Tanjungpura, Kecamatan Karawang Barat inipun akhirnya melahirkan seorang bayi laki-laki yang sehat dengan secara normal. Meskipun daikuinya selepas itu harus panik memikirkan biaya persalinan serta perlengkapan bayi yang harus disiapkan. "Panik karena semuanya tidak sempat terbawa," ujarnya kepada Pasundan Ekspres (Grup JPNN), Jumat (18/1).

Meskipun melahirkan anak dalam situasi yang sama sekali tidak diminta itu, kebanggaan masih terlihat diwajah ibu muda tersebut. Karena kehadiran buah hati pada Kamis (17/1) pukul 23. 30 WIB dianggap membawa berkah bagi pasangan Tasa dan Rozikin.

KARAWANG-Maksud memanjakan kelahiran buah hati dengan seabrek perlengkapan bayi ternyata tinggal mimpi. Perlengkapan untuk persiapan melahirkan buah

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News