Melahirkan di Pengungsian

Melahirkan di Pengungsian
Melahirkan di Pengungsian
Rozikin, suami Tasa juga mengungkapkan kebahagiaannya dengan kelahiran anaknya itu meskipun dalam suasana tertimpa musibah. Dalam proses persalinan itu, katanya, hanya dengan perlengakapan persalinan yang sangat-sangat minim yang diberikan oleh kerabat dekat yang masih menyimpan perlengkapan persalinan bekas mereka.

Disinggung bantuan dari Pemerintah atas kelahiran bayi mereka di pengungsian akibat banjir, diakuinya belum ada. Pasangan ini hanya ada menerima bantuan dari kerabat. Padahal pasangan ini mengaku sangat membutuhkan bantuan untuk persalinan. "Kita sudah pasrah saja, karena kemarin air juga sudah tinggi," ucapnya.

Selain kebutuhan perlengkapan persalinan dan kebutuhan perlengkapan bayi, beban kembali bertambah untuk menutupi biaya persalinan yang masih berhutang kepada bidan yang membantu persalinan. Rencananya, bayi laki-laki dengan berat 2,7 kilogram itu akan diberna nama Muhammad Guntur Krisna Sakti. "Karena lahir dalam banjir dan waktu itu hujan ada petir," utasnya.(nof/lsm)

KARAWANG-Maksud memanjakan kelahiran buah hati dengan seabrek perlengkapan bayi ternyata tinggal mimpi. Perlengkapan untuk persiapan melahirkan buah


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News