Melahirkan di Pesawat, Maskapai Geram
jpnn.com - TAIPEI - Jian, seorang penumpang pesawat China Airlines, melahirkan di tengah penerbangan, awal bulan ini. Kru pesawat pun sibuk membantuk proses kelahiran si jabang bayi.
Rupanya, Jian sudah menyiapkan skenario tersebut sejak jauh hari. Tujuannya, si bayi punya kewarganegaraan Amerika Serikat (AS).
Fakta yang muncul belakangan itu membuat China Airlines geram. Sebab, untuk mewujudkan impian Jian, pesawat tujuan Bandara Internasional Los Angeles (LAX) itu terpaksa mendarat darurat di Bandara Internasional Ted Stevens Anchorage.
Karena harus mengalihkan penerbangan, maskapai pun mengeluarkan biaya tambahan. Rencananya China Airlines membebankan biaya tambahan itu kepada Jian.
"Perusahaan asuransi kami sedang menghitung besaran biaya tambahan dalam peristiwa itu dan berencana membebankannya kepada penumpang yang bersangkutan," ujar Weni Lee dari Bagian Humas China Airlines kemarin (23/10).
Selain harus mendarat darurat, pesawat harus parkir di bandara internasional Negara Bagian Alaska itu demi memastikan kesehatan si penumpang dan bayinya.
Kendati maskapai masih menghitung-hitung denda untuk Jian, media Taiwan sudah merilis perkiraan biaya tambahan tersebut. Yakni, sekitar USD 33.000 atau kira-kira setara dengan Rp 450 juta. Denda yang tidak sedikit itu, menurut Lee, setara dengan kerugian yang ditimbulkan Jian bagi maskapai dan para penumpang lainnya. Terutama kerugian waktu.
Lucienne Chen, pramugari yang bertugas dalam penerbangan tersebut, mengatakan bahwa Jian berbohong tentang kehamilannya. "Dia tidak bilang bahwa usia kehamilannya sudah 36 pekan. Dia mengaku kandungannya belum sampai 32 pekan," ungkapnya.
TAIPEI - Jian, seorang penumpang pesawat China Airlines, melahirkan di tengah penerbangan, awal bulan ini. Kru pesawat pun sibuk membantuk proses
- Trump Tidak Bercanda soal Greenland, Simak Penegasan dari Menlu AS Ini
- Pesawat PSA Airlines dan Heli Militer Tabrakan di Udara, Donald Trump Murka
- Pengungsi Bikin Repot, Mesir Tolak Wacana Relokasi Warga Gaza
- Gerak Cepat, Malaysia & Jepang Berkolaborasi untuk Membangun Kembali Gaza
- Waka MPR Sebut Usulan Trump soal Relokasi Warga Gaza sebagai Upaya Pembersihan Etnis
- Hamas Anggap Pertukaran Tawanan dengan Israel Kemenangan Bersejarah