Melakukan Pelanggaran Berat, 5 Guru Diberhentikan Disdikbud Pamekasan
jpnn.com - PAMEKASAN - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur, memberhentikan lima orang dari profesinya sebagai tenaga pendidik atau guru.
"Mereka ini diberhentikan sebagai guru, karena telah terbukti melakukan pelanggaran berat dan kode etik guru," kata Kepala Bidang (Kabid) Tenaga Kependidikan Disdikbud Pemkab Pamekasan Fadlillah dalam keterangan pers yang disampaikan kepada media di Pamekasan, Jawa Timur, Sabtu (30/12).
Dia menjelaskan salah satu kasus yang masuk kategori pelanggaran berat sebagaimana diatur dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 94 Tahun 2021 adalah absen selama 10 hari berturut-turut tanpa keterangan.
Menurut Fadlillah, ketentuan mengenai kategori pelanggaran berat ini berbeda dengan sebelumnya, yakni 26 hari.
"Aturan sebelumnya yang masuk kategori pelanggaran berat adalah apabila tidak masuk berturut-turut selama 26 hari. Yang saat ini 10 hari," katanya.
Dia menjelaskan pula bahwa pemberhentian sebagai tenaga pendidik itu tidak dilakukan sekaligus, akan tetapi secara bertahap.
Fadlillah menuturkan sebelum melakukan pemberhentian, Disdikbud Pemkab Pamekasan terlebih dahulu melakukan pembinaan kepada lima guru tersebut.
"Saat ada laporan dari masyarakat bahwa si guru ini tidak masuk selama tiga hari, kami panggil, meminta yang bersangkutan untuk masuk dan tidak mengulangi perbuatannya lagi," katanya.
Disdikbud Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur, memberhentikan lima orang dari profesinya sebagai tenaga pendidik atau guru.
- 5 Berita Terpopuler: Siap-Siap Perubahan Penempatan Guru PPPK, Ada yang Menolak, Ternyata
- Menjelang HGN 2024, Ini Permintaan Khusus Mendikdasmen Abdul Mu'ti kepada Guru
- Daarut Tarmizi Rayakan Khatam Al-Qur’an 30 Juz dan Sertifikasi Guru Tahfizh
- 5 Berita Terpopuler: Mendikdasmen Beri Sinyal Baik soal PPPK, Ada Regulasi Baru? tetapi Honorer Jangan Nekat ya
- 1.260 Guru di Kota Bengkulu Terima Tunjangan Profesi Triwulan III-2024
- 5 Berita Terpopuler: Honorer 32 Tahun Gagal Tes PPPK, Semoga RUU ASN Menjadi Penyelamat