Melalui CGTS, Bea Cukai Kenalkan Budaya Anti Korupsi di Kalangan Pelajar

jpnn.com, JAKARTA - Bea Cukai menggelar kegiatan Customs Goes To School (CGTS) di beberapa daerah. Hal itu dilakukan untuk memperkenalkan budaya anti korupsi ke para pelajar.
Kegiatan tersebut dilaksanakan masing-masing daerah seperti Bali, Pangkalpinang, dan Cilacap.
Kepala Subdirektorat Komunikasi dan Publikasi Bea Cukai Tubagus Firman Hermansjah mengatakan CGTS merupakan agenda untuk memberikan informasi yang bermanfaat tentang kepabeanan, cukai dan pentingnya budaya anti korupsi kepada para pelajar.
"Dengan begitu bisa diterapkan di lingkungan keluarga dan masyarakat," kata Firman.
Kanwil Bea Cukai Bali Nusra mengadakan kegiatan GCTS untuk mengenalkan tugas fungsi dan budaya anti korupsi di SMA Negeri 2 Kuta, Bali pada Rabu (15/12).
Dalam kegiatan itu dijelaskan terkait pengamanan terhadap barang impor dan ekspor, serta adanya pungutan negara berupa bea masuk (BM) dan bea keluar (BK).
Dia mengatakan Bea Cukai melakukan pembenahan di sisi internal. Sisi eksternal, Bea Cukai terus berupaya dengan memberikan sosialisasi dan edukasi.
“Bali diminati warga asing, jadi pengetahuan terkait peran Bea Cukai dalam pengawasan barang masuk dari luar negeri, bawaan penumpang atau kiriman, sangat penting untuk diketahui oleh para pelajar di Bali,” ujar Firman.
Bea Cukai menggelar kegiatan Customs Goes To School (CGTS) di beberapa daerah. Hal itu dilakukan untuk memperkenalkan budaya anti korupsi ke para pelajar.
- Bea Cukai Sita Rokok Ilegal Sebanyak Ini Lewat 3 Operasi Penindakan Beruntun di Semarang
- Legislator Minta Kemenbud Beri Solusi terkait Pemecatan Pegawai Penggiat Budaya
- Bea Cukai Beri Pendampingan Kepada UMKM yang Siap Merambah Pasar Ekspor
- Perusahaan Mebel Asal Semarang Siap Bersaing di Belanda dengan Manfaatkan KITE IKM
- Kanwil Bea Cukai Banten Berikan Izin Kawasan Berikat untuk Perusahaan Baja di Cilegon
- Bea Cukai dan Polri Temukan 1,88 Kuintal Sabu-Sabu di Kebun Sawit di Aceh Tamiang