Melalui Makassar New Port, Pelindo Turut Membangun Indonesia Timur

jpnn.com, MAKASSAR - Terminal Peti Kemas New Makassar (Terminal 2) mencatat capaian kegiatan bongkar muat rata-rata di atas 100 persen.
Tuntasnya pembangunan tahap 1B dan 1C ini membuat kapasitas terminal peti kemas Makassar New Port naik 150 persen, dari semula 1 juta TEUs (kontainer berukuran 20 kaki) menjadi 2,5 juta TEUs.
“Capaian arus bongkar muat barang pada November 2023 misalnya, mencapai 121,3 persen dibandingkan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) 2023,” ujar Regional Head 4 Pelindo Enriany Muis.
Pada 2023, awalnya Pelindo Regional 4 menetapkan RKAP arus bongkar muat sebesar 193.287 TEUs.
Namun, melihat derasnya arus bongkar muat di awal-awal 2023, Pelindo lalu menaikkan target dalam RKAP perubahan 2023 menjadi 212.675 TEUs.
“Sampai November 2023, arus bongkar muat di Makassar New Port sudah menembus 257.981 TEUs,” kata Enriany.
Capaian ini juga didukung transformasi dan standardisasi operasional pascaPelindo Merger pada 1 Oktober 2021.
Saat ini, di luar Makassar, sejumlah pelabuhan di Indonesia Timur, seperti Ambon dan Sorong, sudah menetapkan waktu operasional tujuh hari selama 24 jam dalam seminggu (7X24).
Makassar New Port dirancang menjadi pelabuhan utama sekaligus hub bagi pelabuhan-pelabuhan di Indonesia Timur, terutama untuk kegiatan ekspor.
- Volume Layanan Logistik SPSL Meningkat 215% Sepanjang 2024
- Arus Peti Kemas di TPK Semarang Terus Meningkat, Pelindo Lakukan Penataan Terminal
- SPSL Sebut Pemindai Kontainer Modern Meningkatkan Daya Saing Pelabuhan
- Pelindo Terminal Petikemas Catat Arus Kontainer Ekspor Tumbuh 10,58 Persen di 2024
- Ahmad Luthi Inginkan Membangun Pelabuhan Modern di Jateng
- Disinggahi Kapal Baru, JICT Berkomitmen Persingkat Waktu Port Stay