Melalui Ngobras, Kementan Jabarkan Nilai Tambah Hasil Perkebunan

jpnn.com - JAKARTA - Program Kementerian Pertanian tak hanya berhasil meningkatkan produksi, tetapi juga meningkatkan nilai ekspor.
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman terus membangun perubahan yang membanggakan, mendorong pertumbuhan ekspor khususnya hasil perkebunan.
Mentan Amran juga meluncurkan program pemberian bibit unggul sebesar 500 juta batang dalam kurun lima tahun ke depan.
Bibit Bun-500 itu diyakini akan menumbuhkan nilai ekspor di sektor pertanian dari komoditas perkebunan. Harapannya, selain untuk penumbuhan ekspor yang tinggi, juga agar berdampak terhada pendapatan petani.
"Pendapatan petani dengan adanya Bun 500 bisa meningkat Rp 1.000 triliun per tahun," kata Mentan.
Untuk mencapai pertumbuhan ekspor perkebunan yang lebih ekspansif, Kementan melakukan identifikasi terhadap sejumlah komoditas ekspor perkebunan yang diminati pasar global. Adapun bibit unggul pilihan yang diprioritaskan antara lain kopi, lada, cengkeh, pala, kakao, karet, kelapa dalam, tebu, teh, dan jambu mete.
Menurut Pelaksana Tugas (Plt.) Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi, komoditas perkebunan merupakan komoditas yang mengharumkan nama bangsa karena merupakan komoditas ekspor.
“Komoditas perkebunan harus memenuhi skala ekonomi, luasan tanah perkebunan. Harus bersaing dengan negara tetangga,” kata Dedi.
Kementan juga meluncurkan program pemberian bibit unggul sebesar 500 juta batang dalam kurun lima tahun ke depan.
- MPKI: Kepala Daerah Bertanggung Jawab Melindungi Ekosistem Pertembakauan Nasional
- Bulog Karawang Tetap Serap Gabah Petani Meski Realisasi Telah Mencapai 136%
- Menjelang Panen Raya 2025, Serapan Gabah Bulog Tembus 300 Ribu Ton
- Serapan Gabah BULOG Tembus 300 Ribu Ton Setara Beras, Siap Hadapi Panen Raya 2025
- DPR Tuntut Ketegasan Pemerintah soal Kebun Milik Perusahaan di Kawasan Hutan
- PT STM Pacu Pertanian Organik Perusahaan, Hasil Panen Petani Melimpah