Melalui Ngobras, Kementan Jabarkan Nilai Tambah Hasil Perkebunan

Melalui Ngobras, Kementan Jabarkan Nilai Tambah Hasil Perkebunan
Ngobrol Asyik Volume 24 Pengolahan Hasil Perkebunan Untuk Peningkatan Nilai Tambah. Foto: tangkapan layar - source for JPNN

Dia mengatakan bahwa pembangunan pertanian di mulai dari benih dan bibit yang unggul dan juga bibit berkualitas.

Pada acara Ngobrol Asyik (Ngobras) Volume 24, Selasa (6/8) yang bertemakan Pengolahan Hasil Perkebunan Untuk Peningkatan Nilai Tambah, dengan narasumber dari Direktorat PPH Perkebunan, Ditjen Perkebunan, Nurhidayah Didu, terungkap bahwa perkebunan merupakan subsektor yang berkontribusi tinggi terhadap perekonomian nasional.

Selain sebagai sumber devisa negara, sumber pendapatan petani, penciptaan lapangan kerja dan terbentuknya pusat-pusat pertumbuhan ekonomi serta mendorong agribisnis dan agroindustri.

“Adapun nilai tambah atau value added pertambahan nilai suatu komoditas karena mengalami proses pascapanen, proses pengolahan, pengangkutan atau penyimpanan dalam suatu produksi," ujar Didu.

Melalui Ngobras, Kementan Jabarkan Nilai Tambah Hasil PerkebunanNgobras. Foto: tangkapan layar - source for JPNN

Analisis nilai tambah juga dapat digunakan untuk mengitung faktor konversi, yaitu dengan cara membuat perbandingan antara jumlah kebutuhan bahan baku dan jumlah produk yang dihasilkan serta membuat perbandingan antara hasil dengan bahan yang dipakai.

Didu menambahkan bahwa pascapanen perkebunan merupakan tahap penanganan hasil tanaman perkebunan segera setelah pemanenan dan pengolahan hasil perkebunan.

Ini merupakan serangkaian kegiatan tahap lanjutan dari proses pascapanen, mengolah hasil tanaman perkebunan menjadi produk olahan untuk memenuhi standar mutu produk dan mempunyai nilai tambah yang tinggi.

Kementan juga meluncurkan program pemberian bibit unggul sebesar 500 juta batang dalam kurun lima tahun ke depan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News