Melancong ke Hotel Pertama di Kota Padang
jpnn.com, PADANG - Sebuah foto dari masa lampau mengundang kita bertamasya ke Hotel Sumatra. Orang Belanda menyebutnya Rumah Padang. Kisahnya bertebaran dalam catatan para pengembara Eropa.
WENRI WANHAR
Foto yang Puan dan Tuan saksikan di atas adalah koleksi Dr. Rouffaer, satu di antara pendiri dan pemimpin Koninklijk voor Taal Land en Volkenkunde (KITLV), lembaga ilmu pengetahuan yang didirikan Kerajaan Belanda pada 1851 untuk menghimpun informasi sebanyak-banyaknya tentang negeri jajahan.
Sedikit cerita tentang Dr. Rouffaer…dialah orang pertama yang memastikan bahwa Dharmasraya, dulu disebut-sebut sebagai negeri yang hilang, berada di huluan Batanghari. Dia pula yang memastikan bahwa Melayu Kuno adalah Jambi.
Entah buaya entah katak, entah iya entahlah tidak. Yang pasti, teori Rouffaer masih bertuah.
Buktinya, saat pemekaran wilayah Kabupaten Sawahlunto-Sijunjung 16 tahun lampau, rakyat di wilayah huluan Batanghari memakai nama Dharmasraya sebagai kabupaten termuda di Sumatera Barat.
Dan, orang-orang Jambi, hingga hari ini masih berbesar hati menyebut diri sebagai pewaris adat Melayu Kuno.
Dr. Rouffaer ini pula yang berjasa besar mengumpulkan foto-foto lawas Hindia Belanda tempo doeloe.
Pekarangan dari hotel pertama di Kota Padang itu tampak luas. Bendi atau kereta kuda lazim terparkir.
- Inilah Dua Film Pendek Terbaik di Fesbul Lokus 9
- Sineas Kota Padang Sangat Antusias Mengikuti Workshop Fesbul
- Tinjau Tes CPNS Kemenkumham di Padang, Anna: Jangan Percaya Pihak yang Berjanji Bisa Meluluskan
- Mayat di Sitinjau Lauik Padang Diduga Korban Pembunuhan
- Penyebab Kematian Afif Maulana Versi Dokter Forensik
- Workshop Fesbul untuk Lokus 9 Digelar di Kota Padang