Melancong ke Hotel Pertama di Kota Padang
Bambu memang menjadi bahan dasar bangunan tambahan. Lain dengan bangunan utama yang didominasi kayu. Dari cara mereka menggambarkan bangunan utama hotel, tergambar jelas bahwa orang-orang Eropa ini masih aneh melihat rumah panggung.
Simak saja kesan yang mereka catat berikut ini;
"Pondasinya beberapa batu besar. Di atas batu-batu itu didirikan tiang-tiang kayu. Di tiang-tiang kayu itulah bangunan hotel berdiri. Keseluruhan ruangnya dari kayu. Termasuk jendela dan daunnya."
Kini, sebelum masuk ke bangunan utama, mari tengok lagi potret di atas. Pekarangannya tampak luas. Bendi atau kereta kuda lazim terparkir. Bangunan utama lebih tinggi di banding penginapan tambahan (lihat bangunan di sudut kiri).
Dua tangga mengantar pengunjung ke selasar. Dan, ayo masuk ke dalam...
Bangunan itu dibelah lorong panjang yang berakhir dengan tangga-tangga ke halaman belakang hotel. Sepanjang lorong, kamar berjejer di kanan kiri. Koper dan peti-peti milik tamu yang menginap menghiasi lorong itu.
Pintu-pintu kamar menghadap ke lorong. Di dalam kamar, dua buah jendela menghadap ke luar bangunan.
Seluruh bangunan dipoles rapi dengan kapur berwarna putih. Atap daun rumbio menjulur beberapa meter melewati dinding-dinding bangunan.
Pekarangan dari hotel pertama di Kota Padang itu tampak luas. Bendi atau kereta kuda lazim terparkir.
- Inilah Dua Film Pendek Terbaik di Fesbul Lokus 9
- Sineas Kota Padang Sangat Antusias Mengikuti Workshop Fesbul
- Tinjau Tes CPNS Kemenkumham di Padang, Anna: Jangan Percaya Pihak yang Berjanji Bisa Meluluskan
- Mayat di Sitinjau Lauik Padang Diduga Korban Pembunuhan
- Penyebab Kematian Afif Maulana Versi Dokter Forensik
- Workshop Fesbul untuk Lokus 9 Digelar di Kota Padang