Melancong ke Hotel Pertama di Kota Padang
Tiang-tiang, sebagaimana tonggak tuo rumah-rumah panggung di Sumatra, bagian bawahnya berbentuk segi empat dan bagian atasnya berbentuk segi delapan. Ruangan di kolong panggung digunakan sebagai dapur dan gudang.
Malam pertama di Padang, kota pelabuhan Pantai Barat Sumatra, dilewatkan Snelleman dan D. D. Veth di bangunan tambahan yang tak jauh dari bangunan utama.
Berbekal cahaya lampu minyak kelapa, mereka menyigi. Dinding ruangan berlapis kertas, yang lemnya terlepas di sana-sini.
"Tikus-tikus yang pada siang hari tidur dan bersembunyi di balik kertas pelapis dinding itu, muncul dan berkeliaran menjelang malam. Di dalam kamar, perabotan yang tersedia sesuai dengan suasana di penginapan. Kapuk di dalam bantal, sabun di wastafel, semuanya tampaknya digunakan bersama-sama dengan tikus-tikus yang terdengar gemericit,” kenang mereka.
Di sinilah dua orang pengembara kita bermalam untuk beberapa hari lamanya. Ahaaai… pengalaman pertama yang cukup berkesan. (*)
Pekarangan dari hotel pertama di Kota Padang itu tampak luas. Bendi atau kereta kuda lazim terparkir.
Redaktur & Reporter : Wenri
- Inilah Dua Film Pendek Terbaik di Fesbul Lokus 9
- Sineas Kota Padang Sangat Antusias Mengikuti Workshop Fesbul
- Tinjau Tes CPNS Kemenkumham di Padang, Anna: Jangan Percaya Pihak yang Berjanji Bisa Meluluskan
- Mayat di Sitinjau Lauik Padang Diduga Korban Pembunuhan
- Penyebab Kematian Afif Maulana Versi Dokter Forensik
- Workshop Fesbul untuk Lokus 9 Digelar di Kota Padang