Melancong ke Teluk Lumba-lumba

Melancong ke Teluk Lumba-lumba
MAIN ULAR: Novi Apriyani, asal SMAN 1 Banyuasin III Sumatera Selatan, dikalungi ular saat tim DBL Indonesia All-Star 2009 berkunjung di Perth Zoo, FOTO : HENDRA EKA/JAWA POS
PERTH - Dua laga pemanasan telah dilewati tim DetEksi Basketball League (DBL) Indonesia All-Star 2009 di Australia Barat. Kamis kemarin (22/10), waktunya student athlete pilihan peserta Honda DBL 2009 yang diadakan di 15 provinsi itu menyegarkan pikiran: Bersenang-senang, tapi tetap sambil belajar.

    

Setelah bermalam di Bunbury, tiga jam dari Perth, tim DBL Indonesia All-Star berangkat pagi ke Dolphin Discovery Centre. Di tempat yang terletak dekat Bay of Dolphin (baca: teluk lumba-lumba) itu, para pemain dan ofisial yang pernah dilatih langsung oleh NBA tersebut diberi segudang pengetahuan baru tentang lumba-lumba.

    

"Umumnya, lumba-lumba berwarna abu-abu di punggung dan putih di bagian perut. Tahu kenapa" Itu sangat berguna sebagai kamuflase, menghindar dari serangan hiu. Warna abu-abu tampak sama dengan air laut jika lumba-lumba dilihat dari atas. Sedangkan warna putih sama dengan air laut yang disinari matahari jika lumba-lumba dilihat dari bawah," papar Erin Hick, visitor services coordinator Dolphin Discovery Centre.

    

Di tempat yang dibangun pada 1994 itu, tim DBL All-Star juga diberi penjelasan tentang bagaimana lumba-lumba melindungi diri, beristirahat (karena lumba-lumba tidak pernah tidur), tumbuh dan menjadi dewasa, berkembang biak, dan masih banyak lagi."Total, ada 180 lumba-lumba hidung botol tinggal di kawasan ini. Yang betina selalu berada di sini, yang jantan hanya ketika musim panas. Di musim dingin, entah para lumba-lumba jantan berkelana ke mana," tambah Erin.

    

PERTH - Dua laga pemanasan telah dilewati tim DetEksi Basketball League (DBL) Indonesia All-Star 2009 di Australia Barat. Kamis kemarin (22/10),

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News