Melapor ke Kejagung Bocor, Whistleblower dari Sarinah pun Dipecat

jpnn.com - JAKARTA - Nasib apes dialami Ferry M Pasaribu. Niat membongkar dugaan korupsi di tempatnya bekerja, PT Sarinah (persero) harus berujung pemecatan.
Laporan kasus dugaan korupsi yang dilayangkan mantan General Manajer Divisi Sistem Manajemen dan Informasi Teknologi PT Sarinah (Persero) itu bocor ke direksi PT Sarinah. Alhasil, Ferry pun langsung dipecat.
Ferry sebagai whistleblower (seseorang yang melaporkan perbuatan teindikasi tindak pidana korupsi yang terjadi di dalam organisasi tempat dia bekerja), dan pelapor pun mempertanyakan kepada Kejagung kenapa laporan dugaan korupsi di PT Sarinah yang diduga merugikan negara Rp 4,4 miliar itu bisa bocor ke direksi.
Bersama kuasa hukumnya dari Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Jakarta, Ferry mendatangi Kejagung, Selasa (22/9).
"Tak disangka, laporan tersebut bocor ke direksi PT Sarinah (Persero) dan berakibat Ferry M Pasaribu kena pemutusan hubungan kerja karena dianggap membocorkan rahasia perusahaan," ujar kuasa hukum Ferry, Nelson Nikodemus Simamora, di Kejagung.
Pihaknya mempertanyakan kenapa Jaksa Agung mengapa laporannya bisa jatuh ke tangan direksi. Sebab, kata dia, hal ini bertentangan dengan pasal 41 Undang-undang pemberantasan korupsi. "Sebelumnya kami sudah menyurati Jampidsus, tapi tidak ada tanggapan apapun," kata Nelson.
Selain itu, kata dia, juga diduga melanggar pasal 6 Peraturan Pemerintah nomor 71 tahun 2000 tentang Tata Cara Pelaksanaan Peran Serta Masyarakat dan Pemberian Penghargaan dalam Pecegahan dan Pemberantasan Korpsi yang memberikan perlindungan terhadap identitas whistleblower.
Menurut Nelson, pada Juli 2015 Ferry dipecat. Bahkan, kliennya dipaksa mengosongkan meja dengan kawalan sekuriti. "Keesokan harinya tidak bisa langsung masuk kerja," kata Nelson.
Menurut Nelson, manajemen langsung mem-PHK kliennya setelah bundel laporan dugaan tindak pidana korupsi pembelian singkong dari Garut, Jawa Barat, tersebut sampai ke direksi PT Sarinah.
JAKARTA - Nasib apes dialami Ferry M Pasaribu. Niat membongkar dugaan korupsi di tempatnya bekerja, PT Sarinah (persero) harus berujung pemecatan.
- Apakah Galon Polikarbonat Bisa Sebabkan Kanker? Simak Faktanya
- 60 Influencer Terpilih Jadi Penebar Kebaikan Hijab Tiebymin
- Peradi Tingkatkan Kemampuan Anggota dengan Hadirkan Advokat Luar Negeri
- Paksa Kepala Daerah Ikut Retret, Prabowo Ingin Meniru Rezim Orde Baru
- Pengamat: Retret Kepala Daerah Bukan Demi Kesejahteraan Rakyat, Tetapi Investasi Politik Prabowo
- Rano Karno Sebut Pramono Anung Sudah di Magelang, Ikut Retret Kepala Daerah?