Melayat, Disuguhi Arak Bali Ikut Mati
jpnn.com - BANJAR - Setelah Jawa Timur diguncang "cukrik pencabut nyawa", kini tiga orang di Bali dikabarkan mati setelah menenggak minuman keras tradisional, arak Bali. Tiga orang itu adalah Made Dwi Adnyana, 45; Rudi Alam, 35; dan Gede Sutha Arjawa, 38.
Ketiganya adalah warga Banjar Dinas Taman, Desa Munduk, Kecamatan Banjar, Kabupaten Buleleng. Mereka tewas setelah sempat dirawat di RSUD Buleleng pada Minggu (12/1) dan Selasa (14/1).
Informasi yang dihimpun Radar Bali (JPNN Group) Adnyana membeli arak itu dari seorang pedagang di Banjar Dinas Beji, Desa Munduk.
Setelah menenggak arak, Minggu (12/1) sore, Adnyana ambruk. Nyawanya tak bisa diselamatkan. Sekitar 19.00, dia mengembuskan nafas terakhirnya.
Nah, pihak keluarga tak ada yang tahu bahwa penyebab kematian itu adalah arak Bali yang dibeli Adnyana sendiri. Sebab, saat acara megabagan (berjaga di rumah orang meninggal), arak Bali milik Adnyana dikeluarkan sebagai suguhan tamu para pelayat.
Rudi Alam dan Gede Sutha Arjawa yang ikut melayat turut meminum arak itu. Entah terlalu banyak atau apa dua orang itu ikut ambruk. Selasa (14/1) dinihari keduanya dilarikan ke RSUD Buleleng.
Sayang, nyawa kedua Rudi dan Sutha juga tak bisa diselamatkan. Rudi dan Sutha mati menyusul Adnyana. Aparat kepolisian Polsek Banjar pun hinga kini masih melakukan penyelidikan atas kasus ini. (eps/yes/mas)
BANJAR - Setelah Jawa Timur diguncang "cukrik pencabut nyawa", kini tiga orang di Bali dikabarkan mati setelah menenggak minuman keras
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Begini Analisa Reza Indragiri Soal Polisi Tembak Polisi di Solok Selatan
- Kabagops Polres Solok Selatan Tembak Kasat Reskrim yang Usut Tambang Liar, IPW Bilang Begini
- Kompolnas Sebut Polda Sumbar Harus Ungkap Fakta Polisi Tembak Polisi di Solok Selatan
- Calon Bupati Biak Numfor Jadi Tersangka Pelecehan Seksual Sesama Jenis
- Kabagops Polres Solok Selatan Langsung Serahkan Diri Seusai Tembak Mati Kasat Reskrim
- Guru PPPK di Karanganyar Makin Nelangsa, Hasil Visum Tidak Bisa Dilihat, Pemerkosa Wara-wiri