Melayat ke Rumah Almarhum Sarwono Kusumaatmadja, Bamsoet: Kehilangan Besar bagi Golkar
jpnn.com, JAKARTA - Ketua MPR RI Bambang Soesatyo menyampaikan rasa duka sedalam-dalamnya atas meninggalnya mantan Menteri Lingkungan Hidup era Presiden Soeharto, Sarwono Kusumaatmadja.
Wakil Ketua Partai Golkar yang akrab disapa Bamsoet itu juga merasa sangat kehilangan, karena almarhum sudah dianggap sebagai kakak sendiri.
"Kami para kader Partai Golkar dan Golkar secara partai merasa kehilangan besar, karena belum ada lagi tokoh sekaliber beliau yang ada di Partai Golkar," ujar Bamsoet usai melayat ke rumah duka almarhum Sarwono, Sabtu (27/5) malam.
Ketua ke-20 DPR RI menyampaikan almarhum Sarwono merupakan tokoh senior serta mentor yang tidak segan membimbing para juniornya di Partai Golkar.
Bamsoet menyebut banyak ilmu yang diberikan, tidak hanya seputar kepartaian, tetapi juga tentang kehidupan.
"Beliau tokoh yang selalu merangkul serta tidak segan membimbing para juniornya. Sangat ramah dan telaten dalam memberikan berbagai ilmu, termasuk tentang kepartaian hingga administrasi partai," kata Bamsoet.
Ketua Dewan Pembina Depinas SOKSI itu menceritakan semasa hidupnya segudang pengalaman telah dimiliki almarhum Sarwono.
Mulai dari anggota DPR (1971-1988), Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara (1988-1993), Menteri Negara Lingkungan Hidup (1993-1998), serta Menteri Kelautan dan Perikanan (1999-2001).
Ketua MPR RI Bambang Soesatyo alias Bamsoet menyampaikan meninggalnya Sarwono Kusumaatmadja merupakan kehilangan besar bagi Golkar
- Eddy Soeparno Bicara Peran Strategis Prabowo untuk Dunia Islam Saat Bertemu Sekjen OKI
- Di Silaknas ICMI, Muzani: Prabowo Ratusan Kali Ingatkan Bahaya Perpecahan Bagi Bangsa
- Waka MPR Ajak Komunitas Peduli Lingkungan Kolaborasi Atasi Perubahan Iklim
- Ibas: Toleransi, Kasih Sayang, dan Kesehjahteraan Bisa Tangkal Radikalisasi
- Lestari Moerdijat Harap Kekerasan di Lingkungan Pendidikan Harus Segera Ditindaklanjuti
- Hadiri HUT ke-60 Golkar, Bamsoet Apresiasi Prabowo Dukung Perubahan Sistem Demokrasi