Melayu Dayak

Oleh: Dahlan Iskan

Melayu Dayak
Dahlan Iskan (Disway). Foto: Ricardo/JPNN.com

Yang ada di meja makan itu semua sependapat: masih lama.

Bagaimana kalau satu lawan satu? Itu yang belum pernah dicoba. (*)

Anda bisa menanggapi tulisan Dahlan Iskan dengan berkomentar http://disway.id/. Setiap hari Dahlan Iskan akan memilih langsung komentar terbaik untuk ditampilkan di Disway.

Komentar Pilihan Dahlan Iskan di Tulisan Berjudul Durian Runtuh

kang asep
tidak ada durian runtuh abahhh krn menurut BIG DATA para pengusaha sawit memberikan subsidi kpd rakyat sehingga rakyat sejahtera bahkan rakyat  mampu membeli tiket motoGP  mandalika.   kata pak presiden Negara itu tdk boleh kalah dr mafia. kelangkaan migor bukan krn mafia eksport tp krn emak2 menimbun migor . demikian menurut big data. tolong kedepan disway selalu menggunakan big data dalam menulis.  kalau anak muda sukanya bukan big data tp big bo*bs

Pengamat Jalanan
Ini kisah teman saya, sebut saja namanya Joni. Dia masih bujang, umur berkisar 25 tahunan. Kerja sebagai security di sebuah ponpes di Pekanbaru. Tiap Hari Minggu , ada wali murid yang datang untuk menengok anaknya yang di asrama. Ada salah  satu wali murid yang selalu menitipkan kebutuhan anaknya sama dia. Anaknya wali murid ini, duduk d ibangku  SMP ponpes tersebut. Karena sering dititipin barang untuk anaknya, iseng-iseng digodain atau digombalin sama Joni ini. Eeeh.... Akhirnya kecantol juga. Ternyata wali murid ini seorang janda. Hebatnya, dia punya kebun sawit yang luas. Meriahlah Joni sekarang, gak jadi security lagi.  Pernah sekali ketemu di tahun 2021, badannya jadi gemuk, gak kurus kayak dalu waktu masih jadi security. Postingan di FBnya pun sedang umroh dan sedang sibuk manen sawit. Aku pun dalam hati, nanti kalau mau kawin lagi, cari janda yang punya kebun sawit ajalah, biar bisa merasakan sawit runtuh. Eh, Durian runtuh.

Ibnu Ukkasyah
Pajak Durian Runtuh AS untuk produsen minyak raksasa itu untuk mendanai stimulus kepada konsumen di AS yang berpenghasilan di bawah US$75ribu per tahun. Setara Rp 1 milyar 72juta 500 ribu pertahun dengan kurs Rp 14300. Atau sekitar 89 juta per bulan. Stimulus dibayarkan dalam bentuk BLT.  Jadi bukan untuk menekan harga di pasaran. https://seekingalpha.com/news/3812740-big-oil-tax-proposal-50-windfall-tax-rate-to-fund-stimulus-checks Pajak Durian Runtuh untuk produsen minyak di AS seperti ini, sebenarnya sudah pernah ada pada tahun 1980. Pajak ini juga untuk menambah pendapatan Pemerintah AS. https://everycrsreport.com/reports/RL33305.html

yea a-ina
Siapa tahu kalau Abah Dis juga "menikmati"durian runtuh kebon sawit atau malah pabrik cpo. Masak menyentil diri sendiri wkwkwk. #cumamenerkaA ah

MELAYU dan Dayak sama kuat di Kalbar. Saat ada lelang jabatan untuk sekretaris provinsi pemenangnya suku Padang.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News