Melbourne Akan Terima Kembali Mahasiswa Internasional Mulai Bulan Depan
'Tahu semua mahasiswa kami ingin berada di kampus'
Pemerintah Victoria mengatakan keberhasilan penyelenggaran turnamen tenis grandslam Australia Terbuka bulan Februari lalu membuat mereka yakin soal rencana untuk membuka lebih banyak kedatangan internasional.
Sementara itu sejumlah industri yang relevan dengan kedatangan internasional akan membantu pembiayaan skema baru tersebut.
Biaya keseluruhan yang harus ditanggung untuk kedatangan interasional tambahan ini sedang dihitung.
Namun diperkirakan akan lebih tinggi dari biaya yang dibayar oleh karantina saat ini, yaitu sekitar Rp 30 juta untuk hotel karantina selama dua minggu.
"Kami selalu mengatakan akan menerima kembali mahasiswa asing ketika waktunya aman dan beralasan untuk melakukannya," kata James, Premier sementara menggantikan Daniel Andrews yang sedang dalam taraf pemulihan kesehatan.
"Atas nasehat pakar kesehatan kami dan juga bekerja sama dengan pemerintah federal, kami sudah membuat usulan bagi program karantina bagi kedatangan pelaku ekonomi termasuk mahasiswa internasional.
"Kami percaya akan bisa memenuhi syarat yang ditetapkan oleh pemerintah federal bagi skema ini dan berharap usulan ini akan disetujui."
Rektor Monash University Prof Margaret Gardener mengatakan kepada Radio ABC Melbourne jika rincian dari skema ini sedang dirundingkan namun mengatakan sektor universitas diperkirakan akan menanggung sebagian biaya.
Mahasiswa asing, aktor, kru film dan penyelenggara acara adalah masuk dalam daftar yang rencananya akan diperbolehkan masuk ke negara bagian Victoria mulai 24 Mei
- Dunia Hari Ini: Australia Terbangkan Warganya Keluar Vanuatu
- Pemakai Narkoba di Indonesia Kemungkinan Akan Dikirim ke Rehabilitasi, Bukan Penjara
- Dunia Hari Ini: Terpidana Mati Kasus Narkoba Mary Jane Dipulangkan ke Filipina
- Australia Juara Menangkap Pengunjuk Rasa Lingkungan
- Dunia Hari Ini: Assad Buka Suara Lebih dari Seminggu Setelah Digulingkan
- Lima Anggota Bali Nine Sudah Kembali dan Akan Hidup Bebas di Australia