Melbourne Menjadi Kota Paling Lama di Dunia Yang Mengalami Lockdown COVID-19
Menteri Utama Victoria, Premier Daniel Andrews pekan lalu mengatakan tidak tertutup kemungkinan untuk memperpanjang 'lockdown' bila memang diperlukan.
Menurut empat tahap rencana nasional yang dibuat Pemerintah Federal Australia, 'lockdown' masih akan menjadi kebijakan untuk memerangi virus corona sampai seluruh Australia mencapai tingkat vaksinasi 80 persen.
Gagalnya kebijakan
Partai oposisi di Melbourne mengkritik kebijakan Pemerintah Victoria mengenai begitu lama dan ketatnya 'lockdown' yang diberlakukan di Melbourne dan di kawasan regional Vicrtoria.
"Lockdown bukanlah pertanda keberhasilan kebijakan. Itu adalah pertanda gagalnya kebijakan," kata pemimpin partai oposisi, Matthew Guy dari Partai Liberal.
"Ini merupakan bencana bagi kota kita, bagi negara bagian ini, bahwa Melbourne sudah begitu lama mengalami lockdown."
Premier Andrews mengatakan pernyataan pihak oposisi tersebut "sama sekali tidak relevan" dengan apa yang sudah dilakukan oleh pemerintahanya.
"Orang bebas untuk bersikap kritis. Namun kalau Anda tidak suka, apa alternatifnya?" katanya.
"Apa yang akan dilakukan? Apakah semua akan dibuka besok? Akankah kita berpura-pura mengatakan semua sudah selesai hanya karena kita ingin melakukannya?
Melbourne sudah mengalahkan Buenos Aires, ibu kota Argentina sebagai kota yang paling lama mengalami 'lockdown'
- Dunia Hari Ini: Warga Thailand yang Dituduh Bunuh 14 Orang Dijatuhi Dihukum Mati
- Biaya Hidup di Australia Makin Mahal, Sejumlah Sekolah Berikan Sarapan Gratis
- Rencana Australia Membatasi Jumlah Pelajar Internasional Belum Tentu Terwujud di Tahun Depan
- Dunia Hari Ini: Konvoi Truk Bantuan Untuk Gaza Dijarah Kelompok Bersenjata
- Dunia Hari Ini: Rencana Airbnb Menggelar Pertarungan Gladiator di Roma Dikecam
- Inilah Sejumlah Kekhawatiran Para Ibu Asal Indonesia Soal Penggunaan Media Sosial di Australia