Melbourne Pertahankan Gelar Kota Paling Nyaman di Dunia

Untuk kelima kalinya secara berturut-turut, Melbourne mendapatkan gelar sebagai kota paling nyaman di dunia. Melbourne mendapatkan angka hampir sempurna dari survei yang dilakukan oleh Economist Intelligence Unit, di 140 kota dunia.
Survei dilakukan dengan menilai sejumlah indikator seperti layanan kesehatan, pendidikan, kestabilan kondisi, budaya, infrastruktur, lingkungan.
Melbourne mendapatkan angka nyaris sempurna, yakni 97,5 dari poin tertinggi 100.
"Yang mendapatkan angka terbaik cenderung kota-kota berukuran sedang di negara-negara kaya dengan jumlah penduduk yang relatif sedikit," ungkap laporan EIU.
Warga kota tentunya menyambut dengan baik prestasi Melbourne yang berhasil mempertahankan gelarnya sebagai kota paling nyaman di dunia.
"Kita pastinya sangat bangga berhasil mendapatkan gelar selama lima tahun berturut-turut. Hal ini belum pernah terjadi sebelumnya," kata Robert Doyle, Walikota Melbourne.
Sementara itu kota Wina, Australia di peringkat kedua. Di peringkat ketiga adalah kota Vancouver, disusul dengan kota Toronto. Kota Adelaide di Australia Selatan menduduki peringkat kelima.
Sementara kota yang paling tidak nyaman untuk dihuni saat ini adalah kota Damaskus di Suriah dan kota yang paling banyak menunjukkan kemajuan adalah ibu kota Zimbabwe, Harare.
Untuk kelima kalinya secara berturut-turut, Melbourne mendapatkan gelar sebagai kota paling nyaman di dunia. Melbourne mendapatkan angka hampir sempurna
- Dunia Hari Ini: Ledakan Bus di Israel Diduga 'Serangan Teror'
- Pelajar di Luar Negeri Ikut Dukung Aksi 'Indonesia Gelap'
- Dunia Hari Ini: Presiden Prabowo Subianto Lantik 481 Kepala Daerah
- Dunia Hari Ini: Bus Terjun ke Jurang di Bolivia, 30 Orang Tewas
- Omon-Omon Pemangkasan Anggaran: Efisiensi yang Kontradiktif?
- Dunia Hari Ini: Pesawat Delta Air Terbalik, Tak Ada Korban Jiwa