Melbourne Salah Satu Kota Paling Nyaman di Dunia, COVID-19 Mengubahnya Jadi Kota Mati
Melbourne pernah menjadi kota paling nyaman untuk ditinggali di dunia selama beberapa tahun. Namun setelah pembatasan aktivitas yang kembali diberlakukan, kota ini terlihat nyaris tanpa kehidupan di malam hari.
Dengan diberlakukannya aturan pembatasan tahap empat, warga di kawasan metropolitan Melbourne telah dilarang untuk keluar rumah mulai pukul 8 malam sampai 5 subuh setiap harinya selama enam minggu.
Langkah ini dilakukan sebagai upaya mengurangi penularan virus corona di negara bagian Victoria yang hingga saat ini menjadi yang tertinggi dibandingkan negara bagian lainnya.
Hari Jumat ini (7/08), terdapat 450 kasus penularan harian COVID-19 di Melbourne dengan 11 angka kematian.
Aturan pembatasan tahap keempat juga melarang warga di kawasan metropolitan Melbourne untuk berpergian lebih dari lima kilometer dari rumah mereka.
Ribuan toko, tempat kegiatan bisnis dan usaha yang tidak masuk dalam kategori penting dan mendesak telah dipaksa ditutup.
Akibatnya, pusat kota Melbourne menjadi sepi di siang dan malam hari, seperti sebuah kota yang mati.
Berikut foto-foto dari sejumlah lokasi di pusat kota Melbourne yang biasanya ramai dikunjungi oleh warga dan turis.
Selama beberapa tahun terakhir, Melbourne masuk jajaran kota paling nyaman untuk ditinggali di dunia
- Dunia Hari Ini: Kelompok Sunni dan Syiah di Pakistan Sepakat Gencatan Senjata
- Tampil Cantik di Premiere Wicked Australia, Marion Jola Dapat Wejangan dari Ariana Grande dan Cynthia Erivo
- Upaya Bantu Petani Indonesia Atasi Perubahan Iklim Mendapat Penghargaan
- Dunia Hari Ini: Tanggapan Israel Soal Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu
- Dunia Hari Ini: Warga Thailand yang Dituduh Bunuh 14 Orang Dijatuhi Dihukum Mati
- Biaya Hidup di Australia Makin Mahal, Sejumlah Sekolah Berikan Sarapan Gratis