Melbourne Suarakan Dukungan untuk Pengungsi Suriah

Melbourne Suarakan Dukungan untuk Pengungsi Suriah
Melbourne Suarakan Dukungan untuk Pengungsi Suriah

"Semua masalah di dunia ini disebabkan oleh kurangnya kedamaian, 10 juta orang harus pindah karena perang. Padahal semua orang ingin rasa aman, bahagia dan menikmati kedamaian," tutur Tim yang berbincang dengan detikcom yang ke Australia atas undangan Australia Plus ABC International, di Melbourne City Square, Melbourne, Victoria, Australia hari ini.

 Tom yang orangtuanya merupakan imigran dari Inggris ini, juga turut prihatin atas pengungsi Suriah yang terusir dari negaranya karena perang. Tom sangat mendukung Australia dan negara manapun di dunia ini yang menampung mereka.

 "Mereka butuh tempat yang aman dan semua orang akan merasa damai. Mereka adalah pengungsi yang terluka, tentu (mendukung Australia menerima pengungsi Suriah), kita ini manusia, harus saling menolong. Kita semua sama, apapun kebangsaannya, Suriah, Iran, semua sama," tuturnya sambil tersenyum.

 Tom kemudian menyematkan kartu ke pohon zaitun. Kartu itu bertuliskan, "O may PEACE rain and reign in our lives. Ten million are on the move because of a lack of PEACE. Let the obstacle to PEACE be seen and felt. Precious Divine Real Peace".

 Dia juga memberikan kartu pada detikcom bertuliskan, "Bukan dunia yang butuh damai, namun orang-orangnya. Kala orang-orang di dunia menemukan kedamaian mereka, maka dunia akan damai".

Melbourne Suarakan Dukungan untuk Pengungsi Suriah

Ada pula Jason, yang hanya menulis sebaris kalimat sederhana, "May everyone be happy". Jason mengaku tak terlalu paham mengapa perang terjadi di dunia, termasuk di kawasan Suriah akhir-akhir ini. Dia berharap Australia membantu sebanyak mungkin pengungsi yang menjadi korban perang, sementara perang akan selalu ada.​

"Itu sulit, perang akan selalu ada, sejauh manusia selalu mengutamakan perang sebagai solusi. Namun, saya selalu berdoa supaya dunia dan Australia selalu menolong semua orang yang membutuhkan dan merawat mereka, di komunitas kami, bahkan di negara Anda, Indonesia," tutur Jason. 

Tanggal 21 September 2015 diperingati sebagai Hari Perdamaian Dunia. Tak terkecuali di Melbourne, warganya yang multikultural menyuarakan dukungan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News