Melbourne Sudah Dua Kali Lockdown, Penularan Masih Tinggi

Melbourne Sudah Dua Kali Lockdown, Penularan Masih Tinggi
Lockdown kedua yang mulai diterapkan di wilayah metropolitan Melbourne dan sekitarnya sudah berlangsung tiga pekan, namun jumlah kasus COVID-19 masih terbilang tinggi. (AAP/James Ross)

Profesor McLaws percaya 'lockdown' skala penuh, seperti yang diterapkan di rusun-rusun perumahan sosial di Melbourne, seharusnya diterapkan di lokasi-lokasi hotspot di Melbourne beberapa minggu lalu.

"Anda sebenarnya tetap membiarkan virusnya kemana-mana," ujarnnya.

"Bila ingin menerapkan penutupan perbatasan secara longgar, paling tidak Anda harus mewajibkan orang mengenakan masker," tambah Prof McLaws.

Melbourne Sudah Dua Kali Lockdown, Penularan Masih Tinggi Photo: Aturan pembatasan Tahap Ketiga kembali diberlakukan di Kawasan Metropolitan Melbourne dan Mitchell Shire mulai 9 Juli 2020. (ABC News: Jarrod Fankhauser)

 

Panti-panti jompo, pusat distribusi barang, pengolahan daging, pertokoan dan pergudangan, merupakan klaster-klaster yang memicu gelombang kedua penularan virus di negara bagian Victoria.

"Kita tahu panti jompo mengalami kekurangan pekerja sehingga banyak staf bekerja di beberapa tempat," katanya.

"Tapi para pekerja ini tadinya tetap saja tidak diharuskan mengenakan masker," tambahnya.

Profesor McLaws memahami mengapa sejumlah pekerja terpaksa tetap masuk kerja, sehingga menurutnya, pendekatan terbaik adalah mengubah lingkungan kerja itu sendiri.

Sudah tiga pekan 'lockdown' diberlakukan di kawasan metropolitan Melbourne dan Mitchell Shire, yang kini menjadi episentrum penularan virus corona di Australia

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News