Melihat Budi Daya Mutiara secara Alami di Teluk Nara, Lombok Barat

Semakin Berkilau, Harga Bisa Rp 59 Juta Per Biji

Melihat Budi Daya Mutiara secara Alami di Teluk Nara, Lombok Barat
Ceko di tempat pembudidayaan kerang mutiara di Teluk Nara, Lombok Barat. Foto : Boy Slamet/Jawa Pos
Di Pulau Lombok, Autore memiliki dua tempat budi daya mutiara. Selain di Teluk Nara, Autore mengembangkan mutiara di Pulau Sumbawa. Dua tempat pembudidayaan tersebut siang malang dijaga petugas khusus. Seorang satpam di depan lokasi dan beberapa lainnya menyebar di pos-pos tertentu yang rawan pencurian.

   

Memang, di laut tersebut produsen hanya mengawinkan kerang-kerang yang ada. Setelah itu, induk-induk kerang dibawa ke Banyu Biru, Banyuwangi, untuk dioperasi agar dapat menghasilkan mutiara yang berkualitas. "Di sini kami cuma membesarkan kerang sampai usia ideal," kata Manajer PT Autore Pearl Farm Ion Suseno.

   

Proses pembesaran kerang di Teluk Nara dilakukan secara alamiah. Mereka tidak menggunakan bahan-bahan kimia. Prosesnya diawali dengan mengawinkan kerang jantan dan betina. Larva hasil perkawinan itu lantas dimasukkan ke bak-bak khusus di laboratorium. Di situlah bayi-bayi kerang diberi makanan berupa plankton.

Plankton itu sendiri dihasilkan dari proses "beternak" plankton di laboratorium. "Kami menyerahkan semuanya kepada alam. Alam mau memberi kami apa, itu yang kami terima," kata Ceko.

   

Mutiara dari Lombok Barat termasuk yang paling elok di Indonesia. Sebab, mutiara dari Teluk Nara dibudidayakan secara alami. Banyak investor asing

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News