Melihat Cara Kerja Laboratorium KNKT Selidiki Kasus Pesawat Jatuh
Paling Penting Pembicaraan Lima Menit Terakhir
Sabtu, 19 Mei 2012 – 03:09 WIB

Nugroho Budi, peneliti KNKT saat menunjukkan laboratoriumnya, Kamis (17/5). Di ruangan tersebut CVR dan FDR dibaca dan dianalisa. Foto: Dhimas Ginanjar/Jawa Pos
Baca Juga:
Laboratorium di lantai 3 gedung bekas markas Basarnas (Badan SAR Nasional) tersebut tidak terlalu besar. Luasnya hanya sekitar 7 meter x 7 meter yang disekat menjadi dua bagian. Ruang tersebut sebenarnya sangat tertutup untuk umum.
Namun, setelah mendapat izin dari Ketua KNKT Tatang Kurniadi, awak media diperbolehkan masuk dan mengetahui detail kerjanya. Hanya, selama berada di ruang itu, pengunjung, termasuk wartawan, dilarang memotret. "Ayo tanya sepuasnya, mumpung ada di sini," imbuh Nugroho.
Berbagai perangkat elektronik memenuhi hampir setiap sudut ruang. Semua tertata rapi. Perangkat yang terletak di sekat pertama, terang Nugroho, digunakan untuk men-download isi black box. Isinya berupa tiga komputer dengan kapasitas hard disk besar yang sudah tersambung ke downloader.
Kasus pesawat Sukhoi Superjet 100 yang hancur setelah menabrak tebing Gunung Salak menyibukkan para investigator KNKT. Mereka harus bekerja keras
BERITA TERKAIT
- Musala Al-Kautsar di Tepi Musi, Destinasi Wisata Religi Warisan Keturunan Wali
- Saat Hati Bhayangkara Sentuh Kalbu Yatim Piatu di Indragiri Hulu
- Kontroversi Rencana Penamaan Jalan Pramoedya Ananta Toer, Apresiasi Terhalang Stigma Kiri
- Kisah Jenderal Gondrong ke Iran demi Berantas Narkoba, Dijaga Ketat di Depan Kamar Hotel
- Petani Muda Al Fansuri Menuangkan Keresahan Melalui Buku Berjudul Agrikultur Progresif
- Setahun Badan Karantina Indonesia, Bayi yang Bertekad Meraksasa demi Menjaga Pertahanan Negara