Melihat Cara Kerja Laboratorium KNKT Selidiki Kasus Pesawat Jatuh
Paling Penting Pembicaraan Lima Menit Terakhir
Sabtu, 19 Mei 2012 – 03:09 WIB

Nugroho Budi, peneliti KNKT saat menunjukkan laboratoriumnya, Kamis (17/5). Di ruangan tersebut CVR dan FDR dibaca dan dianalisa. Foto: Dhimas Ginanjar/Jawa Pos
Alumnus Teknik Elektro Universitas Brawijaya, Malang, itu menerangkan detail pembacaan black box. Pertama, begitu menerima kotak hitam dari lapangan, pihaknya langsung membuka dan mengunduh data-datanya.
"Biasanya memakan waktu 1-2 jam untuk men-download. Bergantung kondisi black box-nya," kata Andreas, menambahkan.
Data dari dua komponen black box yang terdiri atas flight data recorder (FDR) dan cockpit voice recorder (CVR) itu diunduh di ruang tersebut. FDR merekam semua perilaku pesawat, mulai kinerja mesin, ketinggian, hingga kecepatan pesawat dan manuver lain.
Sedangkan CVR berfungsi merekam suara yang diambil dari mikrofon dan earphone yang dipasang di headset pilot. Suara yang terekam meliputi komunikasi pilot dengan pihak ATC (air traffic control) serta komunikasi di dalam kokpit. Setelah rampung diunduh, data-data tersebut dibawa ke ruang sebelah untuk dianalisis lebih lanjut.
Kasus pesawat Sukhoi Superjet 100 yang hancur setelah menabrak tebing Gunung Salak menyibukkan para investigator KNKT. Mereka harus bekerja keras
BERITA TERKAIT
- Inilah Rangkaian Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Semarak Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Sang Puspa Dunia Hiburan, Diusir saat Demam Malaria, Senantiasa Dekat Penguasa Istana
- Musala Al-Kautsar di Tepi Musi, Destinasi Wisata Religi Warisan Keturunan Wali
- Saat Hati Bhayangkara Sentuh Kalbu Yatim Piatu di Indragiri Hulu
- Kontroversi Rencana Penamaan Jalan Pramoedya Ananta Toer, Apresiasi Terhalang Stigma Kiri