Melihat Cara Kerja Laboratorium KNKT Selidiki Kasus Pesawat Jatuh

Paling Penting Pembicaraan Lima Menit Terakhir

Melihat Cara Kerja Laboratorium KNKT Selidiki Kasus Pesawat Jatuh
Nugroho Budi, peneliti KNKT saat menunjukkan laboratoriumnya, Kamis (17/5). Di ruangan tersebut CVR dan FDR dibaca dan dianalisa. Foto: Dhimas Ginanjar/Jawa Pos
   

Alumnus Teknik Elektro Universitas Brawijaya, Malang, itu menerangkan detail pembacaan black box. Pertama, begitu menerima kotak hitam dari lapangan, pihaknya langsung membuka dan mengunduh data-datanya.

   

"Biasanya memakan waktu 1-2 jam untuk men-download. Bergantung kondisi black box-nya," kata Andreas, menambahkan.

   

Data dari dua komponen black box yang terdiri atas flight data recorder (FDR) dan cockpit voice recorder (CVR) itu diunduh di ruang tersebut. FDR merekam semua perilaku pesawat, mulai kinerja mesin, ketinggian, hingga kecepatan pesawat dan manuver lain.

Sedangkan CVR berfungsi merekam suara yang diambil dari mikrofon dan earphone yang dipasang di headset pilot. Suara yang terekam meliputi komunikasi pilot dengan pihak ATC (air traffic control) serta komunikasi di dalam kokpit. Setelah rampung diunduh, data-data tersebut dibawa ke ruang sebelah untuk dianalisis lebih lanjut.

Kasus pesawat Sukhoi Superjet 100 yang hancur setelah menabrak tebing Gunung Salak menyibukkan para investigator KNKT. Mereka harus bekerja keras

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News