Melihat Kiprah Ece Dail Falahudin, Penapal Kuda Internasional dari Cianjur

Klien Indonesia Para Jenderal, Klien Singapura Mau Bayar Mahal

Melihat Kiprah Ece Dail Falahudin, Penapal Kuda Internasional dari Cianjur
PROFESI LANGKA: Ece Dail Falahudin di kompleks peternakan kuda di Bandung pekan lalu. Dia enjoy menjalani profesi yang masih dipandang sebelah mata itu. Foto: M. Amjad/Jawa Pos

’’Lulus’’ dari penapal kuda Swedia dan Australia, Ece dikursuskan ke Singapura. Maka, lengkaplah ilmu yang didapat. Sejak itu, keahlian Ece tidak diragukan lagi. Lima tahun kemudian, dia memperoleh kesempatan menjadi penapal kuda yang disiapkan untuk SEA Games 2001 di Malaysia. Dia menjalani tugas itu sejak 1999.

Ece mengaku mendapat banyak pelajaran dari pekerjaannya sebagai penapal kuda untuk event olahraga se-Asia Tenggara tersebut. Juga, penghasilan yang lumayan.

’’Kontrak saya dulu masih jutaan. Tapi, di negara lain dihargai puluhan juta. Saya semakin bersemangat menggeluti profesi ini,’’ tegasnya.

Pada 2003, Ece mengikuti tim Indonesia dalam SEA Games 2003 Vietnam. Setelah event itu, dia mengikuti kejuaraan khusus para penapal kuda. Dari situ, nama Ece mulai dikenal di Asia Tenggara setelah menjadi runner-up menapal paling cepat dan paling rapi. Dia pun mendapat sertifikat sebagai penapal internasional asal Indonesia. Pada 2007, Ece memperbaiki peringkat dengan menjadi juara penapal kuda se-Asia Tenggara.

’’Status saya sekarang master farrier international. Itulah yang membuat saya sering dipanggil pemilik-pemilik kuda di Asia Tenggara,’’ ungkap bapak lima anak tersebut.

Pada 2005, Ece meninggalkan pelatnas berkuda. Dia memilih menjadi penapal kuda freelance. Sebab, secara materi lebih menguntungkan. Untuk menapal seekor kuda, dia bisa dibayar berlipat. Dia juga bebas berpindah dari satu peternakan ke peternakan kuda yang lain tanpa terikat.

Memang, setelah itu, tawaran untuk menapal kuda berdatangan silih berganti kepada Ece. Tidak hanya di Indonesia, tapi hingga Thailand, Malaysia, Vietnam, dan Filipina. Di Indonesia, klien Ece pun tergolong nomor satu. Antara lain, para pengusaha besar dan para jenderal yang memiliki kuda peliharaan.

Seorang di antaranya adalah mantan Danjen Kopassus Prabowo Subianto yang memang memiliki kuda-kuda mahal. Untuk kuda-kuda milik mantan calon presiden (capres) Koalisi Merah Putih itu, Ece pun memasang tarif khusus.

Penapal kuda kini menjadi profesi langka. Apalagi yang berkaliber internasional. Di antara yang sedikit itu, nama Ece Dail Falahudin termasuk pakarnya.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News