Melihat Mausoleum Attaturk, Monumen Agung Turki Modern
Masih Jadi Gambar Wajib di Dinding Sekolah
Sabtu, 27 September 2008 – 02:39 WIB

Mobil milik Attaturk yang juga ikut dipajang.
Tokoh kelahiran 19 Mei 1881 ini meninggal di Istanbul, di Istana Dolmabache. Istana ini tempatnya istirahat sejak kesehatannya menurun setahun sebelunya. Lalu jenazah tokoh ini disalatkan (funeral prayer) oleh pemimpin kota Prof Dr Mehmet Yaftay. Kematian Attaturk di usia ke-57 itu dilayat oleh perwakilan khusus 17 negara, selain rakyatnya sendiri tentunya. Sembilan di antaranya mengirim detasemen tentara untuk upacara pemakaman. Dari Istanbul, jenazah Attaturk dibawa ke Ankara dengan kereta api. Seakan ini mengenang Attaturk sebagai pelopor jaringan perkeretaapian Turki. Semasa pemerintahannya, dibangun 3.208 km jalan kereta api.
Baca Juga:
Jenazah Attaturk dibalsam oleh Prof Dr Lutfi Aksu. Perhentian pertama jenazah tokoh yang jadi sampul majalah TIME edisi 24 Maret 1923 itu adalah di Museum Etnografi Ankara. Di sanalah jenazahnya diistirahatkan. Dikerudungi bendera Turki, bulan sabit dan bintang putih dengan latar belakang merah. Tentara menjaganya.
Tokoh yang wajahnya digambarkan di semua pecahan uang Turki ini berada di Museum Etnografi selama 15 tahun. Pemerintah Turki menyiapkan mausoleum yang megah. Diperlombakanlah arsitektur untuk pemakaman agung itu. Arsitek luar negeri juga boleh ikut. Ternyata yang menang arsitek Turki.
Setelah bangunan mausoleum (anitkabir) siap, peti mati Attaturk tak langsung dipindahkan. Tetapi peti mati itu dibuka. Ternyata jenazahnya masih utuh. Berarti pembalsamannya sukses. Untuk memakamkannya kembali, dilakukan proses sekali lagi.
Menurut penjelasan di mausoleum Attaturk, jenazah Attaturk dikafani secara Islam. Kemudian dikuburkan di ruang basement bangunan utama mausoleum. Jenazahnya dihadapkan ke Kabah di Makkah. Makamnya dikelilingi segi delapan lambang bangsa Seljuk. Ruangan dihiasi dengan arsitektur ala Ottoman. Seljuk dan Ottoman adalah bagian dari sejarah kejayaan bangsa Turki.
Untuk menimbunnya, diambil dari tanah seluruh provinsi. Kini Turki punya 81 provinsi. Selain itu juga diambilkan tanah dari rumah tempat kelahiran Attaturk di Salonika (Tessaloniki). Bahkan, sejumput tanah dari pekuburan tentara Turki di Korsel juga ikut menimbun jenazah Attaturk, begitu pula tanah dari makam tokoh Turki Suleiman Shah.
Meski sudah lama wafat, 70 tahun lalu, wajah Attaturk tetap yang paling mudah dijumpai di Turki, terutama Ankara. Instansi militer termasuk yang paling semangat memasang tokoh pencetus laiklik (sekulerisme) sebagai pondasi Turki modern itu.
Mustafa Kemal Attaturk dikenal sebagai bapak Turki modern dan menetapkan pondasi sekulerisme (laiklik). Kematiannya diacarakan dengan segenap keagungan.
BERITA TERKAIT
- Musala Al-Kautsar di Tepi Musi, Destinasi Wisata Religi Warisan Keturunan Wali
- Saat Hati Bhayangkara Sentuh Kalbu Yatim Piatu di Indragiri Hulu
- Kontroversi Rencana Penamaan Jalan Pramoedya Ananta Toer, Apresiasi Terhalang Stigma Kiri
- Kisah Jenderal Gondrong ke Iran demi Berantas Narkoba, Dijaga Ketat di Depan Kamar Hotel
- Petani Muda Al Fansuri Menuangkan Keresahan Melalui Buku Berjudul Agrikultur Progresif
- Setahun Badan Karantina Indonesia, Bayi yang Bertekad Meraksasa demi Menjaga Pertahanan Negara