Melihat Mausoleum Attaturk, Monumen Agung Turki Modern
Masih Jadi Gambar Wajib di Dinding Sekolah
Sabtu, 27 September 2008 – 02:39 WIB
Seluruh instansi pemerintah, kantor partai, kantor anggota parlemen, sekolah, buku sekolah; wajah Attaturk menjadi semacam gambar wajib. Di hari-hari yang dianggap penting, instansi pemerintah dan BUMN memasang gambarnya besar-besar di dinding gedung.
Patung-patung Attaturk juga ditemui di banyak kawasan di Turki. Termasuk di kawasan Aksehir, kota kecil sekitar empat jam dari Ankara, di Provinsi Konya. Kota ini adalah kelahiran Nasruddin Hoja atau Nasrettin Hoca dalam bahasa Turki.
Jawa Pos melihat ada dua patung utama di kota itu, yakni patung Attaturk dengan seragam tentara. Tak jauh dari itu, ada patung Nasrettin Hoca, dengan turban dan berjanggut naik keledai. Semasa hidupnya Nasrettin Hoca dikenal sebagai sufi yang sangat lucu dan bisa berkelit dari segala kesulitan dengan logikanya yang tak terduga. Hoca adalah Abunawas ala Turki. Kisah Hoca di Turki menjadi sepopuler ’’kancil mencuri ketimun’’ di Indonesia.
Selain dengan terus ’’menghidupkannya’’ lewat ajaran-ajarannya, pemerintah Turki juga membuat undang-undang untuk melindungi kehormatan Attaturk. Pada 1981, parlemen mengeluarkan UU nomor 5816 yang menyatakan melanggar hukum bagi barangsiapa yang melecehkan atau menyerang objek yang merepresentasikan Attaturk.
Meskipun tokoh besar, kehadiran wajah Attaturk di mana-mana tak selalu membuat orang Turki gembira. Kadang-kadang semakin jauh dari Ankara, yang berarti juga makin jauh dari pusat kekuasaan, pengaruh itu berkurang. Seperti dua warga Konya yang bereaksi menggeleng ketika diacungkan jempol kepada wajah Attaturk di uang yeni Turkish lira (YTL, baca yetele). Konya adalah kota tempat makam sufi besar Mavlana Celalettin Rumi (Jalaluddin Rumi).
Attaturk, yang pendiri Turki, mantan PM, mantan ketua parlemen, dan mantan presiden itu, tetaplah tokoh modern yang tak tertandingi daya tariknya di Turki. Mausoleumnya yang megah itu menjadi salah satu jujugan turis ke Ankara.
Memang, kebanyakan yang datang ke sana turis lokal, terutama anak sekolah dan juga kadet militer. Tapi orang umum juga banyak, bahkan turis asing. Ini bisa dilihat dari buku komentar yang disediakan di pintu keluar. Banyak turis Eropa yang menuliskan kesannya di sana. (jp)
Mustafa Kemal Attaturk dikenal sebagai bapak Turki modern dan menetapkan pondasi sekulerisme (laiklik). Kematiannya diacarakan dengan segenap keagungan.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408