Melihat Nasib Pegawai PSSI Setelah Disanksi FIFA dan Dibekukan Negara

Lelaki yang akrab disapa Sain ini menyebut, kegiatan tetap berjalan. Hanya, dia menyayangkan PSSI tak bisa lagi menggelar kegiatan. Sebab, selama ini dia senang karena kalau ada pertandingan, dia dan bagian rumah tangga juga dilibatkan menjadi panitia mengurusi pertandingan.
Biasanya, dia mendapat duit tambahan dari menjadi panitia kegiatan, jam kerjanya pun lebih fleksibel jika ada kegiatan.
"Biasanya dapat sedikit-sedikit, ya kalau kaya sekarang, sepi," tutur lelaki 35 tahun tersebut.
Tak Mungkin Nunggak Gaji
Dari pengalaman Suhri dan Sain, pada masa-masa ribut kisruh seperti saat ini, PSSI akan sangat berhati-hati soal urusan gaji pegawainya. Saat mengalami kisruh di era Nurdin Halid, kemudian ke kisruh dualisme PSSI-KPSI, dia tak pernah merasakan masalah pembayaran gaji.
Hanya, dia mengakui sempat ada perubahan kontrak dan rasionalisasi pasca Nyalla masuk kembali ke PSSI, melalui Sekjen Joko Driyono.
"Kalau gaji masih lancar. Biasanya memang lancar. Cuma memang sempat terlambat 2 hari bulan ini. Tapi, terlambat 1-2 hari itu biasa, asal tidak 1-2 bulan," terang Suhri.
Menurut Sain, kalau sedang kisruh PSSI tak berani bermasalah soal gaji pegawai. Sebab, kondisi bisa ramai dan menjadi pembicaraan banyak orang nantinya.
PSSI telah disanksi oleh FIFA, kegiatannya pun dinonaktifkan oleh pemerintah. Bagaimana kegiatan pegawai mereka? MUHAMMAD AMJAD, Jakarta -------------------------------------------
- Musala Al-Kautsar di Tepi Musi, Destinasi Wisata Religi Warisan Keturunan Wali
- Saat Hati Bhayangkara Sentuh Kalbu Yatim Piatu di Indragiri Hulu
- Kontroversi Rencana Penamaan Jalan Pramoedya Ananta Toer, Apresiasi Terhalang Stigma Kiri
- Kisah Jenderal Gondrong ke Iran demi Berantas Narkoba, Dijaga Ketat di Depan Kamar Hotel
- Petani Muda Al Fansuri Menuangkan Keresahan Melalui Buku Berjudul Agrikultur Progresif
- Setahun Badan Karantina Indonesia, Bayi yang Bertekad Meraksasa demi Menjaga Pertahanan Negara