Melihat Operasi Metode Laparoskopi untuk Mengangkat Kista di Singapura
Tak Tinggalkan Bekas, Pasien Tetap Pede Pakai Bikini
Jumat, 09 November 2012 – 08:06 WIB
Menurut dr Law, pasien asal Pulau Garam yang minta namanya tidak dikorankan tersebut merupakan tipe pasien yang tidak tahan sakit. Selama ini, dia didiagnosis menderita penyakit uterine myomata, tumor jinak pada dinding rahim perempuan. Dia juga menderita gangguan pada organ reproduksi, sehingga mau tidak mau harus menjalani operasi.
"Kami menggunakan metode laparoskopi untuk operasi itu. Hasilnya sangat baik. Kini pasien itu berpeluang untuk kembali subur dan bisa punya anak lagi," jelasnya.
Law menuturkan, metode yang dia pakai itu memang meminimalkan rasa sakit saat proses operasi. Dokter hanya membuat irisan kecil berdiameter setengah sentimeter persis di tengah-tengah pusar. Dengan bekas luka yang kecil, rasa sakit dan kerusakan jaringan pascaoperasi juga sedikit.
"Meski lubang yang dibuat sangat kecil, kami mampu mengangkat mioma maupun kista dalam ukuran besar," terangnya.
OPERASI pengangkatan mioma dan kista kini bukan momok lagi bagi penderitanya. Selain tidak terasa sakit, "pembedahan" itu hampir tidak
BERITA TERKAIT
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408