Melihat Pengajaran Bahasa Indonesia di Australia

Melihat Pengajaran Bahasa Indonesia di Australia
Melihat Pengajaran Bahasa Indonesia di Australia

Ada juga mahasiswa yang memilih kuntilanak dan pocong. Mereka menganggapnya sesuatu yang lucu dan memberikan deskripsi yang unik soal sosok-sosok hantu itu.

"Hantu seperti genderuwo dan kuntilanak tidak ada dalam bahasa Inggris, sehingga sangat menarik untuk mempelajarinya," ujar Gerrad, salah satu mahasiswa program kajian Indonesia.

Melihat Pengajaran Bahasa Indonesia di Australia
Yacinta sedang menerangkan konsep hantu kepada mahasiswanya di Monash University. (Foto: detik.com/Ikhawanul Khabibi)

Para mahasiswa kemudian saling berdiskusi tentang sosok-sosok hantu tesebut. Diskusi dilakukan dalam bahasa Indonesia dan mereka sudah sangat lancar berbicara bahasa Indonesia.

Naskah Teater Gandrik menjadi materi perbincangan para mahasiswa. Mereka saling bertukar pikiran dan berbincang dengan santai, sungguh suasana belajar yang sangat menyenangkan.

"Saya dulu memang punya dendam pribadi, karena saat sekolah dulu merasa pembelajarannya tidak menarik. Jadi saya sudah bertekad kalau menjadi guru akan membuat suasana belajar semenarik mungkin," jelas Yacinta yang merupakan alumni Universitas Negeri Yogyakarta itu.

Setelah selesai membahas hantu, kemudian Yacinta mengenalkan beberapa makanan khas Indonesia seperti tahu dan tempe. Seluruh mahasiswa diminta untuk mencicipi makanan khas Indonesia itu dan kemudian diminta memberi penjelasan.

Yacinta mengungkapkan, mahasiswa level 5 yang diajar saat ini memang sudah sangat lancar berbahasa Indonesia. Materi pembelajaran lebih kepada diskusi dan analisis. Bahkan, dia juga mengharuskan para mahasiswa untuk membaca berita-berita dari media di Indonesia, sehingga para mahasiswanya akan melek isu soal Indonesia. Isu-isu aktual soal Indonesia itu yang kemudian akan dibawa ke dalam kelas untuk didiskusikan bersama.

"Setiap level akan berbeda-beda. Level satu paling dasar, memperkenalkan diri. Kemudian bahasa kita pakai, karena bahasa alat komunikasi. Mereka bisa membaca artikel-artikel dari berbagai media di Indonesia. Di kelas kita membahas tata bahasa juga, tata bahasa tapi diintegrasikan," ungkap Yacinta yang merupakan doktor bidang linguistik dari Monash University.

Jumlah mahasiswa Australia yang belajar Bahasa Indonesia disebut mengalami penurunan. Namun demikian, para mahasiswa tetap sangat antusias mempelajari

JPNN.com WhatsApp

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News