Melihat Pengajaran Bahasa Indonesia di Australia

Melihat Pengajaran Bahasa Indonesia di Australia
Melihat Pengajaran Bahasa Indonesia di Australia

Di Monash, saat ini total ada 84 mahasiswa yang mengambil program kajian Indonesia. Semua mahasiswa merupakan generasi muda Australia.

"Program kajian China dan Jepang mahasiswanya sampai ratusan dan ribuan, namun hampir semua mahasiswa berasal dari negara asalnya. Tidak seperti kita yang semua mahasiswanya adalah warga Australia," tutur Yacinta.

"Kita memang mendengar banyak berita negatif ya, di beberapa universitas program Bahasa Indonesia ditutup, saya tidak bisa menyerah, saya akan ngeyel, karena Monash meskipun jumlahnya kecil namun komitmennya besar," tegas Yacinta yang merupakan alumni Universitas Negeri Yogyakarta itu.

Melihat Pengajaran Bahasa Indonesia di Australia
Prof. Tim Lindsey, pakar Indonesia dari Melbourne University. (Foto: detik.com/Nograhany WK)

Salah satu akademisi yang mengungkapkan akan penurunan minat belajar bahasa Indonesia itu adalah Profesor Tim Lindsey, seorang guru besar pakar hukum Indonesia dari Universitas Melbourne. Dikutip dari ABC Australia edisi 19 Mei 2016 lalu, Prof Lindsey mengatakan murid kelas 12 yang belajar bahasa Indonesia sekarang lebih sedikit dibanding 40 tahun lalu, sekitar tahun 1970-an.

Fenomena penurunan minat bahasa Indonesia ini, menurut Lindsey, ironi dengan kondisi Indonesia pasca reformasi di mana Indonesia lebih terbuka setelah Presiden Soeharto jatuh. Pendapat Lindsey memperkuat alasan yang dikemukakan Yacinta bahwa penyebabnya penurunan minat belajar bahasa Indonesia itu adalah naik-turun hubungan Indonesia-Australia. Tim mengemukakan alasan 10 tahun travel warning yang dikeluarkan Australia bagi warganya untuk bepergian ke Indonesia membuat sekolah-sekolah di Australia jadi jarang mengirimkan siswanya ke Indonesia.

Dia juga mengemukakan jika pengurangan minat ini berlanjut, bahasa Indonesia tak lagi menjadi pilihan studi kampus-kampus Australia dalam 1 dekade mendatang. Jumlah sekolah yang mengajarkan bahasa Indonesia, imbuhnya, merosot drastis 15 tahun terakhir dan akan diikuti oleh universitas-universitas.

Bukan Lagi Pelajaran Wajib

Peminat studi bahasa Indonesia di Australia terus menurun selama beberapa tahun terakhir. Namun diyakini, pengajaran Bahasa Indonesia tidak akan pernah hilang di Australia.

"Tidak mungkin Bahasa Indonesia tidak diajarkan lagi di Australia, karena peminatnya masih tetap banyak, walaupun tidak sebanyak dahulu," kata Duta Besar Indonesia untuk Australia, Nadjib Riphat Kesoema dengan nada optimis.

Jumlah mahasiswa Australia yang belajar Bahasa Indonesia disebut mengalami penurunan. Namun demikian, para mahasiswa tetap sangat antusias mempelajari

JPNN.com WhatsApp

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News