Melihat Pengajaran Bahasa Indonesia di Australia

Melihat Pengajaran Bahasa Indonesia di Australia
Melihat Pengajaran Bahasa Indonesia di Australia

Hal itu dikatakan Nadjib saat ditemui detikcom dan 2 media lain yang difasilitasi Australia Plus ABC International pada Juni 2016 lalu.

Melihat Pengajaran Bahasa Indonesia di Australia
Dubes RI untuk Australia Nadjib Riphat Kesoema beserta istri di KBRI Canberra. (Foto: detik.com/Ikhwanul Khabibi)

Nadjib menjelaskan, memang saat ini mata pelajaran Bahasa Indonesia sudah tidak lagi menjadi mata pelajaran yang wajib diajarkan di sekolah. Namun, jumlah sekolah di Australia yang masih mengajarkan Bahasa Indonesia jumlahnya masih banyak.

"Di New South Wales saja sudah lebih 2.000 sekolah yang mengajarkan Bahasa Indonesia. Dulu early 80's hampir seluruh sekolah wajib, sekarang kan pilihan," jelasnya.

Bahasa Indonesia, menurut Nadjib sangat diperlukan oleh warga Australia. Para politisi di negeri kanguru itu saat ini juga sudah banyak yang bisa berbicara Bahasa Indonesia, meskipun hanya ucapan yang sangat mendasar saja. Tapi tak jarang juga politisi yang sangat fasih berbahasa Indonesia.

Pemahaman Bahasa Indonesia akan meminimalisir mispersepsi antara kedua negara. Karena menurut Nadjib, bahasa adalah jembatan komunikasi yang sangat efektif untuk menimbulkan rasa saling mengerti.

"Kadang ketidaktahuan kita mengenai budaya tetangga kita itu yang menghambat untuk bekerjasama. Saya mengundang businessman, tapi banyak yang memakai konsultan dari luar negeri, untuk berusaha di Indonesia. Demikian juga orang Indonesia masih pakai konsultan dari negara lain untuk bisa masuk ke sini. Sekarang dengan sudah saling pengertian begini, ayuklah bareng-bareng," tuturnya.

KBRI Canberra sendiri telah melakukan berbagai upaya untuk mengajarkan bahasa Indonesia di benua kanguru itu, yakni mengadakan program balai bahasa yang didukung Kemendikbud, dengan menyebarkan pengajar Bahasa Indonesia ke seluruh negara bagian di Australia, baik mendatangkan guru dari Indonesia atau melibatkan WNI yang sedang bermukim lama di Australia.


Jumlah mahasiswa Australia yang belajar Bahasa Indonesia disebut mengalami penurunan. Namun demikian, para mahasiswa tetap sangat antusias mempelajari

JPNN.com WhatsApp

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News