Melihat Program Multikultur di Kalangan Siswa SMA Australia
"Saya harus membantu ibu saya. Jika tidak, saya akan dipandang sebagai orang yang tak perduli atau anak yang tidak baik," kata Mary.
Siswa yang ikut program MY Life di sekolah itu tahun ini berasal dari keturunan Korea, Filipina, Pakistan, dan Amerika Serikat.
"Di antara masalah yang mengemuka di antara mereka akan bagaimana mendapatkan pekerjaan nantinya," jelas Stratford.
"Mengenai rasisme dan diskriminasi, kami mendengar bagaimana mereka merasa diterima di Gippsland, meskipun daerah ini sebenarnya tidaklah seberagam daerah lainnya di sekitar Melbourne," katanya.
Joanne Wilson, dari Sale College menjelaskan, tadinya para siswa ini masih saling malu-malu, namun belakangan mulai saling terbuka berbagi cerita.
Bakhtawar Ahmad, siswi Sale College keturunan Pakistan.
Bakhtawar Ahmad (19) siswi keturunan Pakistan mulai masuk di SMA tersebut sejak Februari lalu.
SMA Sale College di Gippsland, di pinggiran Kota Melbourne, kini semakin banyak siswanya yang berasal dari Indonesia, Filipina, Thailand, dan negara
- Upaya Bantu Petani Indonesia Atasi Perubahan Iklim Mendapat Penghargaan
- Dunia Hari Ini: Tanggapan Israel Soal Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu
- Dunia Hari Ini: Warga Thailand yang Dituduh Bunuh 14 Orang Dijatuhi Dihukum Mati
- Biaya Hidup di Australia Makin Mahal, Sejumlah Sekolah Berikan Sarapan Gratis
- Rencana Australia Membatasi Jumlah Pelajar Internasional Belum Tentu Terwujud di Tahun Depan
- Dunia Hari Ini: Konvoi Truk Bantuan Untuk Gaza Dijarah Kelompok Bersenjata