Melihat Sembahyang Kubur Kedua di Singkawang
Menurut Susi, selain sebuah tradisi, sembahyang kubur juga merupakan momen untuk menunjukkan bakti kepada almarhum leluhur dengan mengirim doa-doa agar arwah leluhur tenang di alam sana. Selain itu, momen ini juga merupakan ajang berkumpulnya keluarga yang mengharukan.
"Sembahyang kubur merupakan tradisi etnis Tionghoa yang di lakukan dua kali setahun dan merupakan bentuk penghormatan terhadap leluhur dan sebagai momen untuk memohon doa agar anak cucu yang hidup di dunia di beri kehidupan yang baik.
Anak muda lainnya, Anton menuturkan dari cerita ayahnya, bahwa sembahyang kubur kedua ini lebih pada mendoakan arwah-arwah yang tidak pernah disembahyangi, atau tidak punya sanak keluarga lagi di dunia.
Karenanya, ritual ini selalu diakhiri dengan sembahyang rebut (rampas) dan pembakaran wangkang. "Tujuannya mengantarkan arwah-arwah tersebut kembali ke alamnya, dan tidak lagi mengganggu kehidupan di dunia ini," katanya. (***)
DUA kali ritual sembahyang (ziarah) kubur yang dilaksanakan warga Tionghoa setiap tahunnya. Selain bentuk penghormatan kepada arwah leluhur, momen
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- 28 November, Masyarakat Timor Leste Rayakan Kemerdekaan dari Penjajahan Portugis
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas