Meliuk-liuk di Sumba

Meliuk-liuk di Sumba
Dahlan Iskan.

jpnn.com - Tidak semua laki-laki seperti Herry Susanto. Saya baru kenal ia saat mendarat di bandara Tambulaka, Sumba Barat Daya.

Di bandara itu ia menyalami saya. Herry mau terbang ke Kupang.

”Pak Dahlan mau ke mana?” tanyanya.

”Ke Sumba Timur. Tapi mau mampir dulu ke Nihi Sumba di Nihi Watu,” jawab saya.

”Kok sendirian?” tanyanya lagi.

”Saya kan sudah besar… hahha …,” jawab saya sekenanya.

Singkatnya: ”Pakai saja mobil saya. Ada sopirnya,” katanya.

”Gak apa-apa?” tanya saya basa-basi.

Saya ingin: lebih banyak lagi orang datang ke Sumba. Mencari inspirasi. Memperkaya jiwa. Mengasah nurani. Melupakan dunia.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News