Meliuk-liuk di Sumba
Minggu, 01 Juli 2018 – 12:55 WIB
Umbu Landu Paranggi. Foto: koleksi Emha Ainun Nadjib.
Simaklah salah satu sajak Umbu berjudul Sabana berikut ini. Yang saya ambil dari “Suara Pancaran Sastra”, himpunan esai dan kritik, Korrie Layun Rampan, Yayasan Arus Jakarta 1984:
SABANA
memburu fajar
yang mengusir bayang-bayangku
menghadang senja
yang memanggil petualang
sabana sunyi
di sini hidupku
sebuah gitar tua
seorang lelaki berkuda
sabana tandus
mainkan laguku
harum napas bunda
seorang gembala berpacu
lapar dan dahaga
kemarau yang kurindu
dibakar matahari
hela jiwaku risau
karena kumau lebih cinta
hunjam aku ke bibir cakrawala
*
Saya ingin: lebih banyak lagi orang datang ke Sumba. Mencari inspirasi. Memperkaya jiwa. Mengasah nurani. Melupakan dunia.
BERITA TERKAIT