Melki Menilai PSBB Bisa Saja Dihentikan, Asalkan..
jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua Komisi IX DPR Melki Laka Lena memahami alasan-alasan 55 persen masyarakat yang meminta Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dihentikan, sebagaimana hasil temuan survei Indikator Politik Indonesia.
Melki mengatakan, aspirasi mayoritas masyarakat untuk pelonggaran PSBB bisa dilakukan dengan syarat ketat pelaksanaan protokol kesehatan.
"Jika semua bisa dilaksanakan niscaya kesehatan pulih, ekonomi bangkit dan Indonesia maju bisa terwujud," kata Melki kepada JPNN.com, Senin (19/10).
Menurutnya, sebagaimana tren penyakit pandemi misalnya flu burung, setelah melewati masa awal yang menimbulkan kepanikan, lambat laun masyarakat mulai terbiasa dan paham cara menghadapinya.
"Baik mencegah maupun melakukan perawatan ke fasilitas kesehatan apabila positif," kata Melki.
Ketua DPD Partai Golkar Nusa Tenggara Timur (NTT) itu mengatakan, penanganan kesehatan oleh tenaga kesehatan dan medis makin membaik.
"Indikatornya, persentase angka kesembuhan makin tinggi dan persentase angka meninggal terus menurun," jelas Melki.
Dia menambahkan, kebijakan pemerintah pusat dan daerah dalam menangani Covid-19 mulai dari aspek kesehatan, sosial, dan ekonomi makin baik dan terkoordinasi.
Melki Laka Lena memahami alasan sebagian besar masyarakat meminta PSBB dihentikan, itu bisa saja terjadi asalkan...
- Waspada Covid Kembali, Kemenkes Imbau Masyarakat Terapkan Hidup Sehat dan Terapkan Prokes
- SE Protokol Kesehatan Terbaru Terbit, Lestari Moerdijat Sampaikan Hal Penting Ini
- PSI Desak Pemerintah Punya Protokol Khusus Penyelamatan Ibu Melahirkan
- Golkar Menggenjot Pemanfaatan Media Sosial untuk Menjangkau Pemilih Muda
- Covid-19 Merebak Lagi di China, Bang Saleh Ingatkan Pemerintah
- Melki Sebut RSUD Komodo Dipersiapkan Menjadi RS Bertaraf Internasional