Melki Menilai PSBB Bisa Saja Dihentikan, Asalkan..
"Sehingga kepercayaan publik makin tinggi menghadapi Covid-19," ungkapnya.
Pembentukan Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional oleh Presiden Jokowi, sejauh ini kata Melki efektif menyinergikan kerja sama antarkementerian dan lembaga, pemerintah pusat dan daerah serta berbagai komponen masyarakat.
Ide Presiden Jokowi terkait pembatasan sosial berskala mikro di level RT, RW, kampung atau komunitas, menjadi efektif jika kampanye dan penegakan disiplin protokol kesehatan pada masyarakat berjalan efektif.
Warga negara yang sadar dan patuh jalankan protokol kesehatan secara konsisten menjaga jarak, mencuci tangan dan memakai masker merupakan kunci sukses mencegah Covid-19 menyebar.
"Apalagi ada warga yang bergejala semacam Covid-19, mesti segera dilakukan testing, tracing dan treatment oleh tenaga kesehatan terdekat," Melki menambahkan.
Salah satu hasil survei Indikator Politik Indonesia menemukan 55 persen responden ingin PSBB dihentikan.
Survei terakhir dilakukan selama periode 24-30 September terhadap 1.200 responden dari seluruh daerah di Indonesia yang dipilih secara acak. Survei digelar melalui sambungan telepon.
Survei menggunakan metode simple random sampling dengan margin of error sekitar 2,9 persen. (boy/jpnn)
Melki Laka Lena memahami alasan sebagian besar masyarakat meminta PSBB dihentikan, itu bisa saja terjadi asalkan...
- Waspada Covid Kembali, Kemenkes Imbau Masyarakat Terapkan Hidup Sehat dan Terapkan Prokes
- SE Protokol Kesehatan Terbaru Terbit, Lestari Moerdijat Sampaikan Hal Penting Ini
- PSI Desak Pemerintah Punya Protokol Khusus Penyelamatan Ibu Melahirkan
- Golkar Menggenjot Pemanfaatan Media Sosial untuk Menjangkau Pemilih Muda
- Covid-19 Merebak Lagi di China, Bang Saleh Ingatkan Pemerintah
- Melki Sebut RSUD Komodo Dipersiapkan Menjadi RS Bertaraf Internasional