Melorot Karena Sewot

Melorot Karena Sewot
Dahlan Iskan. Ilustrasi: Jawa Pos

Belum juga Spak selesai bertanya, Musk sudah menyela: tidak mau lagi menerima pertanyaan yang kering dan membosankan seperti itu. ”Kalian semua membunuh saya,” kata Musk.

Tegang. Serba gak enak. Lebih-lebih Musk kemudian menyilakan YouTube yang bertanya. Tentang teknologi Tesla. Termasuk teknologi masa depannya.

Musk menjawabnya dengan antusias. Bahkan lebih dari 10 pertanyaan. Berturut-turut. Lama sekali.

Satu jam kemudian seorang analis masuk ke jaringan telepon. Tidak langsung bertanya. Hanya mengatakan mengapa Musk harus menjawab pertanyaan.

Begitulah hukum pasar modal. Pertanyaan apa pun harus dilayani.

Ibaratnya, ini kata-kata saya, perusahaan itu kalau sudah go public celana dalam pun harus diperlihatkan. Kalau ditanyakan.

Tapi Musk masih juga kelihatan sewot. Tidak mengomentari telepon tersebut. Dia justru ngomel sendiri. Soal bocornya beberapa rahasia perusahaan.

Misalnya bagaimana pabrik Tesla ternyata harus berhenti produksi. Selama 10 hari. Karena peralatan baru. Yang semi otomatis. Yang harus dipasang. Mengalami kesulitan. Di sektor pemasangan baterai.

Tidak ada yang tahu kenapa boss Tesla, Elon Musk, begitu sewot hari itu. Yang justru menjadi penyebab jatuhnya harga saham yang mengejutkan tersebut.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News